Sabtu, 20 April 2024

Gandeng Kreator Lokal, Pameran Seni Modern Lucid Dream Hadirkan Kisah Pengontrol Mimpi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Outside The Box sebuah perusahaan yang dimotori para pemuda pemimpi menggandeng tiga seniman lokal Surabaya menghadirkan pameran seni instalasi modern bertajuk Lucid Dream. Foto: Denza suarasurabaya.net

Outside The Box sebuah perusahaan yang dimotori para pemuda pemimpi menggandeng tiga seniman lokal Surabaya menghadirkan pameran seni instalasi modern bertajuk Lucid Dream.

Eva Tamara Project Director Lucid Dream mengatakan, Lucid Dream yang digelar kali kedua ini mengambil tema “Lume”, diambil dari kata lumination yang berarti pencahayaan.

Karena itu, Lucid Dream kali ini mengolaborasikan seni instalasi karya seniman lokal Surabaya dengan permainan cahaya, audio visual, dan teknologi video mapping. Hasilnya: instagramable.

“Kami ingin menghadirkan pameran seni modern yang mengasyikkan, sekaligus menyediakan wadah kreatif bagi para seniman lokal kita,” katanya di Pakuwon Mall, Rabu (18/12/2019).

Di Pakuwon Mall Surabaya Lantai 2M, tidak jauh dari restoran Little Tokyo, Lucid Dream bisa dinikmati masyarakat Surabaya mulai 20 Desember mendatang sampai 70 hari ke depan.

Masuk pertama kali di Lucid Dream, pengunjung akan disuguhi narasi tentang Luna, sebuah karakter pengontrol mimpi, yang akan menjelajahi berbagai dimensi mimpi yang dia alami.

Narasi ini disampaikan lewat Video Mapping karya LZY Visual, sekelompok seniman video grafis 3D asal Surabaya yang pernah menggarap video mapping di Geekfest 2017 Siola, Surabaya.

Di dalam mimpinya, Luna akan mengunjungi sejumlah dimensi yang menampilkan berbagai citra penuh cahaya. Itulah yang kemudian digambarkan dalam setiap segmen pameran Lucid Dream.

Ada dimensi Polaroid, sebuah dimensi yang mengambil tema perkembangan fotografi sejak keberhasilan kamera polaroid untuk pertama kalinya menampilkan bentuk matahari pada tahun 1660-an.

Seni instalasi cahaya di dimensi Polaroid ini adalah karya WAFT-Lab, kelompok seniman audio visual yang seringkali memamerkan karya-karya instalasi cahaya. Mereka juga berasal dari Surabaya.

Ada sebuah segmen atau dimensi lain yang dikunjungi Luna, yang menampilkan sejumlah wujud hewan yang hampir punah di Indonesia. Orangutan, Komodo, dan Harimau Sumatra. Semuanya bercahaya.

Seni instalasi wujud hewan bercahaya yang terbuat dari plastik bekas itu merupakan karya para seniman di Komunitas Serbuk Kayu Surabaya, komunitas seni yang sudah banyak bergiat di berbagai bidang seni.

Selain sejumlah dimensi yang ditampilkan itu, ada juga dimensi bertajuk Arcade di mana pengunjung seolah bisa masuk ke dalam video game tahun 90-an seperti Super Mario Bros, Pac Man, dan Tetris.

Lalu ada dimensi di mana pengunjung bisa mengambil gambar bergerak dengan aplikasi boomerang dengan latar pendaran cahaya yang terpancar dari ornamen seperti wayang tiga dimensi.

Terakhir, pengunjung akan diajak bernostalgia di zaman ketika mereka bebas mencorat-coret dinding toilet kampus atau toilet umum dalam dimensi yang bertajuk Cyberpunk.

“Di segmen terakhir itu, kami memberikan ruang bagi pengunjung untuk berkarya. Menulis puisi atau apapun, termasuk menggambar sesuatu yang menurut mereka menarik,” katanya.

Nico Gunawan Creative Director Lucid Dream mengatakan, Outside The Box berupaya menghadirkan sesuatu yang segar dalam hal pameran seni modern, yang menyenangkan dan mengasyikkan.

Dia terinspirasi dari sejumlah museum di beberapa negara yang memang mulai memamerkan sesuatu yang menarik bagi kalangan anak muda, tidak melulu lukisan dan patung biasa-biasa.

Dia mencontohkan seperti yang sudah dilakukan oleh New York Art Museum, Singapore Art Museum, atau di Jepang ada TeamLab Tokyo yang seringkali memamerkan modern art yang menarik.

“Sebenarnya tidak terpatok pada teknologi saja. Modern art itu adalah seni yang fleksibel yang bisa dinikmati oleh siapapun, terutama anak muda milenial. Kami mencoba menghadirkan itu,” ujarnya.

Kenapa harus Lucid Dream, Nico mengatakan, ada fakta bahwa 5 persen populasi manusia di dunia punya kemampuan untuk secara sadar mengontrol mimpinya.

Nico dan Eva bersama 38 timnya di Outside The Box berupaya mengeksplorasi fakta itu dan mengajak pengunjung mengontrol mimpi mereka, sebagaimana Nico dan Eva berhasil mengontrol mimpi mereka mewujudkan Lucid Dream.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
26o
Kurs