Jumat, 26 April 2024

LMI Makin Konsisten Merawat Kepedulian di usia 24 Tahun

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Event ulang tahun LMI di Alun-alun Sidoarjo. Foto: Istimewa.

Menyambut milad ke-24 yang jatuh tepat pada Selasa 17 September 2019, Laznas LMI (Lembaga Manajemen Infaq) menyiapkan serangkaian kegiatan sepanjang bulan September. Seluruh kegiatan tersebut terangkum dalam Episode Cinta untuk Indonesia dengan tema 24
tahun Merawat Kepedulian
.

Setelah sebelumnya di dahului oleh program AISUMAKI (Anak Indonesia Suka Makan Ikan) di Palembang (6-8/09/2019), rangkaian agenda milad ini dilanjut dengan program CUKAGI (cuci karang Gigi) yang dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo (15/09/2019) bersama 200 anak yatim dan dhuafa.

Setidaknya ada 37 dokter gigi dari PDGI yang turut berpartisipasi, dan dihadiri pula Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Nur Ahmad mrngatakan, anak yatim dan dhuafa itu tanggung jawab pemerintah. Namun LMI ternyata membantu tanpa diminta, dan menggandeng banyak pihak.

“Hal ini harus kita apresiasi. Surga itu memang indah dan semua komplit disana, tapi rasanya ndak enak jika sendirian. LMI mengajak kita beramai ramai ke sana, luar biasa. Seharusnya kita semua lebih banyak lagi sinergi serta kolaborasi semacam ini,” kata Nur.

Ada sebuah momen istimewa dalam agenda CUKAGI kali ini. Tidak hanya penyuluhan cara merawat dan menjaga kebersihan gigi, tetapi ada prosesi simbolis pemasangan atribut profesi cita-cita oleh 5 tokoh, yang di lanjut dengan simbolis pemberangkatan tim ELW (ekspedisi Lereng Wilis). Mulai dari Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo, Kapten Inf Hutomo Koramil Sidoarjo, drg. Yahya M.Kes dari PDGI, Gatot Subroto dari BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga Citra Widuri Direktur Pelaksana LMI.

“Simbolis baju profesi ini sebagai tanda bahwa kita sebagai orang dewasa siap mengantarkan anak Indonesia mencapai cita-cita tertingginya,” kata Citra Widuri.

Menurut Widuri, simbolis pemberangkatan tim Ekspedisi Lereng WIlis sebagai kegiatan intensif para relawan siaga bencana untuk mengkampanyekan desa dan sekolah yang tangguh dalam menghadapi bencana.

“Sehingga anak Indonesia di masa depan masih dapat menimati alamnya. Cita-cita mulia anak Indonesa tidak akan tercapai jika alam dan lingkungan Indonesia rusak, jika warganya gagap bencana dan tidak berhasil melindungi anak dan alamnya,” katanya. (bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs