Sabtu, 4 Mei 2024

Ma’ruf Maksimalkan JKN-KIS, Sandi Janji 200 Hari Pertama Akar Masalah BPJS Tuntas

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Debat Cawapres sebagai rangkaian debat ketiga Pilpres 2019. Foto: Antara

Pada segmen II Debat Cawapres Pilpres 2019, Ma’aruf Amin dan Sandiaga Uno harus menjawab permasalahan jaminan kesehatan. Ini berkaitan ketimpangan antara tuntutan kualitas layanan yang tinggi dan pembiayaan yang rendah.

Ma’ruf Amin Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 mengatakan, selama ini pemerintah sudah melakukan langkah besar melalui asuransi sosial, dalam hal ini JKN dan KIS. Ke depan, dia akan memaksimalkan fasilitas ini, dan menyempurnakannya.

“Kami telah melakukan upaya asuransi sosial yang besar. Bahkan mencapai 215 juta peserta asuransi BPJS dan ini merupakan asuransi terbesar di dunia. Itu juga 96,8 juta daripada peserta itu memperoleh yaitu penerima biaya dari pemerintah,” kata dia.

Ma’ruf mengatakan, dirinya dan Joko Widodo Capres akan terus meningkatkan pelayanannya dengan memberikan pusat-pusat kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Dengan dokter yang siap dan melakukan redistribusi tenaga medis.

“Serta penyimpanan obat yang cukup agar masyarakat tidak kekurangan obat,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Sandiaga Uno cawapres nomor urut 02 mengatakan, pihaknya akan melakukan pembenahan untuk layanan JKN dan BPJS. Dia berencana akan memanggil aktuaria terbaik dari Hongkong untuk menyempurnakan itu.

Dia pun berjanji, dalam 200 hari pertama akan mencari permasalahan yang ada dan memberikan pelayanan prima untuk masyarakat.

“Kisah yang dihadapi Ibu Lis, di mana program pengobatan harus terhenti karena tidak di cover oleh BPJS, itu tidak boleh lagi kita tolerir. Indonesia apalagi akan menjadi negara yang nomor 5 terbesar di dunia 2045, harus menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakatnya. Kuncinya adalah pembenahan dan jangan saling menyalahkan,” kata dia.

“Tantangan Indonesia untuk maju adalah membangun manusianya. Kita benahi layanan kesehatan tingkatkan kualitasnya, tingkatkan kesejahteraan, peran guru, dan tenaga medis. Kita harapkan layanan kesehatan lebih baik lagi ke depan terima kasih,” kata dia.

Menimpali jawaban Sandi, Ma’aruf mengaku juga akan mendorong Germas melalui program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Terutama kesehatan ibu dan anak terutama untuk mencegah terjadinya stunting.

Di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla telah berhasil menurunkan hingga 7 persen. Di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, akan ditargetkan menurun dalam lima tahun yang akan datang sampai 10 persen hingga ke titik 20 persen.

“Karena itu melalui upaya-upaya preventif dan promotif itu kita harapkan maka jumlah orang yang sakit semakin berkurang dengan adanya kedua hal tersebut,” kata dia.

Sementara itu, Sandi menambahkan, pihaknya akan memperbaiki sistem rujukan yang lebih mengutamakan pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk permasalahan stunting, dia akan menerapkan program sinergis antarasistem pendidikan, di mana TK dan SD menyiapkan susu atau tablet susu dan juga kacang hijau, yang dilakukan seperti di Jakarta. (ang/den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
28o
Kurs