Jumat, 26 April 2024

Mensesneg Minta PTS Turut Pecahkan Masalah Sosial

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Pratikno Mensesneg saat menjadi pembicara dalam seminar nasional yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Surabaya, Sabtu (16/3/2019). Foto: Antara

Pratikno Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) meminta perguruan tinggi di bawah naungan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) turut serta memecahkan masalah sosial melalui penelitian dan inovasi yang diciptakan.

Pratikno saat menjadi pembicara dalam seminar yang digelar APTISI di Surabaya, Sabtu (16/3/2019), mengatakan perguruan tinggi di bawah naungan APTISI yang mayoritas usianya lebih muda dibanding PTN, punya peluang untuk berinovasi secara cepat.

“Tak harus berlomba jadi world class university, tapi memberikan pemecahan permasalahan di masyarakat. Seperti permasalahan sosial dan ada potensi lokal yang dimunculkan,” ujar Pratikno, dilansir Antara.

Dengan inovasi tersebut, lanjut mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, PTS punya lompatan dan tidak menjadi follower PTN yang besar. Selain itu, PTS harus membangun zona baru yang berbeda dengan PTN yang sudah mapan.

“Tidak harus membuka prodi (program studi) baru. Contohnya, PTS harus bisa mengisi dan menciptakan lapangan kerja. Lulusan yang ditunggu pasar kerja. Itu bisa dilakukan jika menjawab permasalahan yang ada di masyarakat,” tuturnya.

Untuk itu, dia mengajak APTISI untuk mengajukan rekomendasi atau usulan agar kekuatan PTS yang menurutnya sangat besar itu dapat melakukan lompatan dengan hasil luar biasa.

Pratikno menyatakan, saat ini banyak terlalu fokus pada revolusi industri 4.0. Padahal, industri 4.0 di Indonesia kurang dari 20 persen.

Menurutnya, yang penting untuk digarap adalah digital ekonomi yang dapat menjadi pasar bagi produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena nilainya 80 persen ekonomi Indonesia.

“Kewirausahaan kita masih rendah. Masih tiga atau empat persen dari total penduduk. Padahal di negara besar sudah dua digit. Itu yang jadi penting dan harus didorong,” ujarnya.(ant/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs