Senin, 29 April 2024

Penyidik KPK Sita Dokumen dalam Dua Koper dan Satu Tas dari Kantor BPKAD

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sejumlah penyidik KPK memasukkan koper berisi dokumen ke bagasi mobil Innova hitam yang mereka tumpangi, Kamis (8/8/2019). Foto: Istimewa

Sekitar delapan orang penyidik KPK yang wajahnya tertutup masker keluar dari Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Jatim membawa dua koper dan satu tas, Kamis (8/8/2019) malam.

Dua koper yang dibawa penyidik berpakaian tidak seragam itu berwarna kuning. Sedangkan satu tas lainnya berwarna hitam. Dengan gegas mereka masukkan koper dan tas itu ke bagasi Innova hitam.

Mobil Innova hitam yang ditumpangi penyidik KPK keluar dari Kantor BPKAD Jatim, Kamis (8/8/2019) malam. Foto: Istimewa

Selama penggeledahan berlangsung tiga mobil Innova hitam terparkir di halaman kantor di Jalan Johar Nomor 19-21 Surabaya. Sekitar empat jam para penyidik KPK itu menggeledah beberapa ruangan di lantai tiga bangunan kantor.

Setelah menuntaskan penggeledahan, para penyidik itu enggan memberi keterangan apapun kepada awak media. Saat semua koper dan tas sudah masuk, mereka masuk mobil lalu kendaraan itu melaju keluar area kantor menuju Jalan Pahlawan.

Para penyidik KPK itu menyita dokumen penganggaran dari Kantor BPKAD. Hal ini sebagaimana sebelumnya sudah disampaikan Febri Diansyah Juru Bicara KPK dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis petang.

Menurut Febri, KPK memang sedang mengumpulkan dokumen penganggaran berkaitan kasus dugaan korupsi yang melibatkan DPRD Tulungagung. Sebagaimana yang disita dari tiga lokasi sebelumnya.

Kemarin, Rabu (7/8/2019), KPK menggeledah Kantor dan rumah pribadi Fattah Jasin Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Dari lokasi itu KPK menyita sejumlah dokumen penganggaran. Begitu juga dari rumah Ahmad Sukardi Mantan Sekdaprov Jatim.

“Kami menemukan dan menyita sejumlah dokumen terkait penganggaran karena pokok perkara pada kasus yang melibatkan DPRD Tulungagung ini terkait proses penganggaran di sana (Pemprov Jatim),” ujar Febri.

Febri menjelaskan, pengembangan penyidikan sampai ke beberapa Kantor OPD di lingkungan Pemprov Jatim ini berawal dari hasil identifikasi adanta bantuan keuangan dari APBD Provinsi Jawa Timur dalam kasus dugaan korupsi itu.

“Karena itulah kami lakukan beberapa penggeledahan di Jawa Timur. Hari ini masih berlangsung, tapi, kan, masih di lapangan. Mungkin nanti kami infokan kembali,” katanya.(den)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Senin, 29 April 2024
Kurs