Plt Dirut PLN Kembali Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi PLTU Riau-1

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (27/5/2019) ini mengagendakan pemeriksaan sejumlah saksi terkait penyidikan Sofyan Basir Direktur Utama PT PLN (non aktif), tersangka korupsi terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Seorang di antara saksi-saksi yang ada dalam jadwal pemeriksaan adalah Muhammad Ali Direktur Human Capital Management PT PLN yang sekarang menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN.

Pantauan suarasurabaya.net di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Muhammad Ali kembali memenuhi panggilan. Sekitar pukul 10.00 WIB, dia datang dan langsung menuju ruang pemeriksaan yang ada di Lantai 2 Gedung Merah Putih.

Sebelumnya, Selasa (7/5/2019), Ali diperiksa juga sebagai saksi Sofyan Basir.

Usai menghadap Penyidik KPK sekitar delapan jam, dia mengatakan tidak pernah bertemu dengan Eni Maulani Saragih Wakil Ketua Komisi VII DPR dan Johannes Budisutrisno Kotjo pengusaha, membahas proyek PLTU Riau-1.

Selain Plt Dirut PLN, ada beberapa orang yang dipanggil sebagai saksi terkait proses penyidikan Sofyan Basir.

Masing-masing adalah Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Nicke Widyawati Direktur Utama PT Pertamina yang pernah menjabat Direktur Niaga dan Managemen Risiko PT PLN.

Kemudian, Supangkat Iwan Santoso Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN, Suwardi Sales Retail PT Bahana Securitas, dan Mushisam pihak swasta.

KPK juga kembali memanggil Sofyan Basir sebagai tersangka. Pemanggilan hari ini adalah penjadwalan ulang, karena hari Jumat (24/5/2019), Sofyan tidak bisa memenuhi panggilan KPK.

Alasannya, pada waktu bersamaan, Sofyan menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung sebagai saksi kasus dugaan korupsi proses tender Leasing Marine Vessel Power Plant, pembangkit listrik di atas kapal milik PT PLN. (rid/dwi)