Kamis, 28 Maret 2024

Surabaya Buktikan Jadi Kota Wisata Dunia Lewat Festival Cross Culture

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Festival Surabaya Cross Culture International bertema Folk Art 2019 di sepanjang Jalan Tunjungan, Surabaya Minggu (21/7/2019). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Ratusan peserta mancanegara satu per satu tampil untuk menunjukkan budaya dari daerahnya dalam Festival Surabaya Cross Culture International bertema Folk Art 2019 di sepanjang Jalan Tunjungan, Surabaya Minggu (21/7/2019).

Diikuti oleh 12 perwakilan negara dan 5 lintas provinsi di Indonesia, mereka silih berganti menampilkan atraksi budaya dan tarian tradisional dengan iringan musik khas kota masing-masing. Penampilan di awali dari negara Republik Ceko, Jepang, Jawa Barat, Banggai, Polandia, Timor Leste, Solok, Uzbekhistan, Pangkal Pinang, Italia, Thailand dan Mexico.

Selama penampilan berlangsung, warga terlihat begitu antusias menyaksikan. Teriakan dan tepuk tangan hampir menutupi suara musik pengiring di tiap awal dan akhir pertunjukkan.

Setelah menampilkan festival tari-tarian. Para peserta diarak menggunakan becak yang sudah dihias menuju rumah kediaman wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menyampaikan, acara ini kembali digelar kesekian kalinya untuk memberikan asupan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat terutama warga Kota Surabaya. Melalui perhelatan Cross Culture 2019 ini, ia ingin memberikan edukasi melalui kebudayaan lintas daerah kepada masyarakat Surabaya.

“Ini salah satunya masuk ke pendidikan, kita selalu berupaya dan meningkatkan kesiapan acara ini dari tahun ke tahun agar terus lebih baik lagi,” kata Risma Wali Kota berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Menurutnya, nilai pendidikan yang ditanamakan pada warga Kota Surabaya itu merupakan hal yang paling penting. Mengingat tahun 2020 nanti, Indonesia akan memasuki perdagangan era pasar bebas. Setiap Negara di belahan dunia bebas berlalu lalang dalam proses perdagangan.

“Harapan saya itu anak-anak bisa menjadi one work nation. Tahun 2020 ini tepatnya sudah tahun depan, kita semua mengalami kesepakatan perdagangan pasar bebas,” jelasnya.

Ia menjelaskan, sikap dari one work nation atau bangsa yang bersatu ini, harus benar-benar tertanam dan diaplikasikan di setiap individu.

Tidak hanya itu, Risma Wali Kota menyebut salah satu keberhasilan acara ini adalah menaikkan sektor ekonomi secara langsung. Hal tersebut dapat dirasakan dari hotel, tempat wisata, kuliner, yang nyaris full di tiap harinya selama seminggu ini.

Untuk itu, ia memastikan akan terus berupaya untuk mengembangkan event tersebut. Karena itu ia berharap, perhelatan ini bisa lebih meriah di tahun-tahun ke depan.

“Konsepnya terus kita kembangkan, bisa nanti dibuat semacam flow jalan, setelah itu baru pesertanya bisa menari,” imbuhnya.

Acara tahunan ini mendapat apresiasi dari Said Rachmad President Ciof. Ia mengaku, ketika mengundang teman-temannya untuk mengikuti Festival Cross Culture di Surabaya ini, langsung banyak mendapat respon positif. Bahkan menurutnya, festival ini sudah dikenal di luar negeri.

“Sebenarnya banyak sekali yang mau ikut tergabung. Festival Cross Culture 2019 ini sudah sangat dikenal di luar negeri. Apalagi Kota Surabaya yang sekarang banyak sekali dipuji-puji kebersihannya oleh orang luar,” kata Said.(tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
26o
Kurs