Senin, 13 Mei 2024

Bupati Ingin Mundur Cuma Karena Dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf Minim, Mendagri: Bisa Jadi Preseden Buruk

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Foto: dok suarasurabaya.net

Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menyayangkan rencana Dahlan Hasan Nasution melepas jabatan sebagai Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Padahal, pikiran, tenaga serta sikap profesional Dahlan, masih dibutuhkan untuk membangun daerah Mandailing Natal.

Politisi Partai NasDem itu mengajukan surat pengunduran diri kepada Mendagri, karena dukungan suara masyarakat daerahnya untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin pasangan capres 01, kalah banyak dari suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pasangan capres 02, pada Pilpres 2019.

Menurut Tjahjo, alasan politis pengunduran diri Dahlan bisa jadi preseden buruk untuk pemerintah.

“Dia itu seorang bupati yang cukup berhasil di daerahnya. Kenapa hanya karena permasalahan politis pertimbangan dia untuk mundur? Kalau kami setujui, Itu bisa jadi preseden buruk buat pemerintah,” ujarnya di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Selain itu, Tjahjo juga mengungkapkan upaya Dahlan untuk menjadi orang nomor satu di Pemkab Mandailing Natal sangat berat.

“Untuk menjadi kepala daerah kan membutuhkan proses yang panjang. Lalu, ada juga amanah dari masyarakat. Ya apa hanya karena alasan politik lalu mundur?” imbuh Tjahjo.

Walau kurang setuju dengan rencana Dahlan yang tidak lazim, Tjahjo menyatakan tidak akan berupaya menghalangi keinginan Dahlan untuk mundur.

Dan, Mendagri menjelaskan kalau memang Dahlan benar-benar ingin mundur, surat yang diajukan harus sesuai prosesnya prosedur, mulai dari DPRD, Gubernur, baru kemudian ke Mendagri.

Berdasarkan hasil hitung cepat KPU, per hari Senin, 22 April 2019 pukul 12.00 WIB, perolehan suara Jokowi-Ma’ruf di Mandailing Natal cuma 19,78 persen. Sedangkan dukungan suara untuk Prabowo-Sandiaga Uno 80,22 persen, dari 169 data TPS yang sudah masuk (12,74 persen) dari 1.326 TPS.

Sekadar diketahui, pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla juga kalah telak di Mandailing Natal.

Jokowi-JK waktu itu cuma meraup 23,87 persen suara. Sedangkan Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 76,13 persen suara. (rid/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 13 Mei 2024
32o
Kurs