Sabtu, 4 Mei 2024

Diterpa E-Commerce, Aprindo: Bisnis Ritel Tidak Akan Mati

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Tunjungan Plaza.

Perubahan pola konsumsi masyarakat dengan berbelanja online, membuat nasib bisnis ritel dipertanyakan dan jadi diskusi publik. Terlebih setelah Hero Supermarket sebagai salah satu perusahaan ritel menutup 26 gerainya dan akan mem-PHK lebih dari 500 karyawannya.

April Wahyu Widati Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur tetap optimis, dia mengatakan bisnis ritel tidak akan mati meski harus bersaing dengan pengusaha e-commerce.

“(Ritel, red) adalah usaha yang sampai kapanpun tidak akan pernah mati, karena bagaimanapun masyarakat akan membutuhkan barang-barang yang dijual di ritel. Mengenai banyaknya penutupan Hero, perusahaan tidak mungkin melakukannya serta merta, pasti ada usaha-usaha sebelumnya. Untuk kawan-kawan ritel, kedepan harus tetap optimis, kita akan selalu mengembangkan strategi,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (15/1/2019).

Namun, pihaknya mengakui bahwa pengusaha ritel harus melakukan perbaikan dan memberikan kelebihan tersendiri bagi bisnisnya. Salah satunya memberikan keistimewaan bagi konsumen yang datang langsung ke toko dengan pelayanan yang baik, yang tidak ada di bisnis e-commerce.

“Kalau kita berbicara ritel online, kita memiliki hal yang berbeda. Orang bisa melihat dan menyentuh dengan panca indra di konvensional, itu experience (pengalaman, red) dan yang jelas juga meningkatkan pelayanan yang harus orang bisa melihat menyentuh di konvensional dan itu experience dan peningkatan pelayanan harus lebih baik,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengalaman bertemu produk secara langsung menjadi kekuatan emosional yang akan jadi nilai tambah antara konsumen dan penjual.

Menurut April, dilain sisi pengusaha ritel juga harus menyesuaikan diri dengan kemauan generasi milenial yang lebih mengutamakan kepraktisan dan efisiensi waktu. Sehingga, mereka harus memiliki strategi untuk dapat mencuri hati konsumen, yang tidak ada di bisnis online.

“Memberi kekhasan kepada toko itu sendiri agar ada daya tariknya muncul, misalnya dengan nilai plus ada lokasi foto selfie, atau penyajian makanan atau minuman akan memberikan nilai tambah yang lain,” imbuhnya.(tin/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs