Selasa, 16 April 2024

Operasi TMC Gunakan 8 Ton Garam Sehari Cegah Hujan di Jabodetabek

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Cloud seeding.

Sebanyak 6-8 ton NaCl atau garam yang diangkut empat sortie penerbangan akan disiapkan per hari yang akan digunakan dalam pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai upaya penanggulangan banjir.

“Kita akan melakukan cloud seeding atau penyemaian awan di daerah-daerah mengantisipasi datangnya awan-awan hujan yang lebat di daerah-daerah, sebelum masuk ke Jabodetabek, dan itu berdasarkan prakiraan dari BMKG ataupun data-data yang lain, dengan menggunakan citra satelit dan radar,” kata Hammam Riza Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam acara peluncuran operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mereduksi curah hujan sebagai penanggulangan banjir Jabodetabek di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Peluncuran operasi TMC itu dihadiri antara lain Bambang PS Brodjonegoro Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kepala BPPT, Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, Thomas Djamaluddin Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan perwakilan TNI.

Dengan menggunakan prakiraan cuaca tersebut, maka pesawat yang membawa garam akan terbang menuju bibit-bibit awan yang berpotensi turunnya hujan, dan kemudian tim operasi TMC akan menyemai awan dengan garam untuk mempercepat hujan jatuh sehingga hujan turun sebelum sampai ke Jabodetabek. Operasi TMC ini mempercepat penurunan hujan terjadi.

Dalam aplikasinya, dengan pengamatan bahwa ada kedatangan awan yang banyak dari sebelah Barat Sumatera, maka tim operasi TMC “mencegat” awan itu di Selat Sunda, menyemai awan dengan garam, sehingga diharapkan akan turun hujan di Selat Sunda atau di laut sebelum mencapai Jabodetabek.

“Dengan demikian harapan kita hujan yang datang di Jabodetabek ini akan berkurang curahnya sehingga tidak akan kebanjiran karena akibat debit air atau volume air yang sangat besar seperti yang sekarang kita alami dalam 2-3 hari yang lalu,” tutur Hammam.

Dengan bahan semai garam 3,2 ton, bisa menghasilkan sekian juta kubik air hujan. Dengan operasi TMC, probabilitas turunnya hujan bukan di Jabodetabek tapi di daerah awan itu datang bisa lebih tinggi.

“Modifikasi cuaca ini kan merupakan sebuah proses untuk mempercepat terjadinya hujan, itu namanya cloud seeding, penyemaian awan agar hujan cepat datang,” ujarnya.

Tri Handoko Seto Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC BPPT) menuturkan operasi TMC tersebut mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-40 persen dari potensi hujan yang akan turun di wilayah Jabodetabek.

“Pengalaman kita di 2013-2014, itu mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-40 persen dalam operasi seperti ini,” tuturnya, dilansir Antara.

Pada Jumat (3/1/2020), ditargetkan ada empat sortie penerbangan yang membawa bahan semai berupa NaCl atau garam dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta. Hingga saat ini, sebanyak tiga sortie dari empat sortie penerbangan tersebut telah dilakukan.

“Setiap hari diperkirakan rata-rata empat sortie penerbangan tetapi jika diperlukan lebih dari empat, pesawat dan kru siap melaksanakan,” ujarnya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
28o
Kurs