Kamis, 18 April 2024

Tingkatkan Kualitas Konsumsi Pangan, ITS Dirikan Puslit Agri Pangan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendirikan Pusat Penelitian (Puslit) Agri Pangan dan Bioteknologi, sikapi sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tentang peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.

Setelah diresmikan per Januari 2020, pusat penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan melebarkan peran aktif ITS di bidang penelitian terkait dengan ketahanan pangan dan obat.

Dr rer nat Ir Maya Shovitri MSi., Kepala Pusat Penelitian Agri Pangan dan Bioteknologi ITS menyampaikan mengawali tahun 2020 ini, ketahanan dan industri pangan dan obat menjadi satu diantara isu yang menantang. “Karena menyangkut dengan kebutuhan primer masyarakat Indonesia,” terang Maya Shovitri.

Pusat penelitian ini, lanjut Maya sapaan Dr rer nat Ir Maya Shovitri MSi., merupakan wujud realisasi akan harapan bahwa kebutuhan pangan tersebut dapat dipenuhi secara internal tanpa bergantung pada komoditas impor.

Dengan adanya pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas standarisasi melalui hasil-hasil penelitian yang akan datang, upaya produsen ide baru ITS ini dapat meningkatkan jumlah komoditas ekspor pangan sebagai sumber devisa negara.

Dalam pusat penelitian ini, kata Maya, ITS yang merupakan institusi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan berbasis sains, teknologi dan seni, dapat turut berkiprah dengan beberapa topik penelitian.

“Diantaranya adalah teknologi smart farming, aplikasi bioteknologi, teknologi pengolahan pangan dan obat baru, rekayasa lingkungan, dan teknologi alat pertanian,” papar dosen Departemen Biologi ini.

Satu diantara langkah awal, pusat penelitian baru ini menjadwalkan pelaksanaan Focussed Group Discussion (FGD) dengan Departemen Bioteknologi Universitas Chulalongkorn, Thailand dan beberapa rekan dari dinas dan industri terkait pangan dan bioteknologi.

“Kedepannya, pusat penelitian ini juga akan terus menggandeng Laboratorium Bioteknologi Departemen Biologi ITS untuk memformulasikan dan merealisasikan topik penelitian yang potensial untuk dilakukan secara bersama,” jelas Maya.

Tentang siapa saja yang dapat bergabung dalam kegiatan pusat penelitian baru ini, Maya menerangkan, fokusan pengembangan pangan di pusat penelitian yang dipimpinya tersebut tidak hanya pada bidang teknologi dan penelitian berbasis sains, melainkan terbuka pula untuk lingkup studi lainnya seperti bidang seni dan sosial.

“Pada seni misalnya, rekan yang tergabung dapat berkontribusi dalam desain pengemasan produk makanan itu sendiri,” kata Maya.

Untuk masa depan dari Pusat Penelitian Agri Pangan dan Bioteknologi ITS, Maya percaya bahwa kerjasama dan komitmen para peneliti dari semua lini keilmuan yang ada di ITS akan sangat berkontribusi dalam realisasi tujuan pendirian pusat penelitian tersebut.

Dalam hal ini, Maya juga mengungkapkan, publikasi bereputasi nasional dan internasional merupakan satu diantara parameternya.

“Luaran tersebut akan sangat berdampak progresif dan agresif terhadap pengakuan nasional dan internasional terhadap ITS sebagai institusi pendidikan dan penelitian ternama yang berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Maya, Kamis (30/1/2020).(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
29o
Kurs