Kamis, 25 April 2024

ART.FM Virtual Exhibition, Pameran Menolak Keterbatasan di Pandemi Covid-19

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara karya mahasiswa Fakultas Ilmu Kreatif (FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) di ART.FM Virtual Exhibition. Foto: Humas Ubaya

Tidak menyerah dengan pandemi Covid-19, mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) hadirkan ART.FM Virtual Exhibition. Hadirkan karya lawan keterbatasan di masa pandemi.

ART.FM Virtual Exhibition, digagas Badan Eksektutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya, adalah pameran virtual karya mahasiswa dimasa pandemi Covid-19, melalui akses tinyurl.com/artfmEx, hingga Sabtu (25/7/2020).

Pameran kali ini adalah bukti bahwa pandemi Covid-19 tidak melunturkan semangat serta sekaligus kreativitas para mahasiswa dalam menampilkan karya-karyanya yang merupakan perwujudan ide-ide dan pola pikir kreativ mereka.

Kebijakan belajar dari rumah atau learning from home menggelitik BEM FIK Ubaya berupaya mengisi waktu luang dengan mengajak seluruh mahasiswa aktif berpartisipasi dalam kompetisi serta pameran ART.FM Virtual Exhibition. Ini adlaah pameran pertama secara virtual yang digelar BEM FIK Ubaya.

“Kami memiliki program kegiatan rutin yang secara fisik dilakukan yaitu Pekan Artsy dan Party FIK Ubaya. Namun, kondisi pandemi saat ini masih belum memungkinkan untuk mengadakan kegiatan secara fisik dan mengumpulkan massa para mahasiswa sendiri. Jadi, ART.FM Virtual Exhibition adalah hasil pemikiran gabungan dari Pekan Artsy dan Party FIK Ubaya yang kemudian kami tuangkan dalam gelar pameran secara online,” terang Arby Maulana Gubernur BEM FIK Ubaya, Senin (20/7/2020).

Arby, sapaan Gubernur BEM FIK Ubaya sekaligus Ketua Pelaksana ART.FM Virtual Exhibition menambahkan bahwa pameran kali ini menghadirkan sekurangnya 50 karya mahasiswa aktif FIK Ubaya, yang masing-masing terdiri dari dua model yaitu artwork dan fotografi.

Beragam artwork design dan karya-karya fotografi yang ditampilkan tidak hanya mempunya nilai-nilai estetik, tetapi sekaligus wajib bermuatan pesan-pesan moral bagi yang menikmati atau menyaksikan serta kritik-kritik sosial yang dibangun dari situasi ditengah masyarakat.

“Sejumlah pesan ditampilkan. Mulai dari suasana pandemi Covid-19, tentang manusia, bahkan keindahan alam Indonesia. Mereka yang menyaksikan tidak sekedar melihat karya dengan menebak pesan yang ingin disampaikan lewat karya tetapi pameran ini dilengkapi dengan informasi bagaimana proses produksi karya dilakukan, termasuk tentang pesan yang ingin disampaikan,” tambah Arby peraih The Best Trend Implementation Design kompetisi Student Camp Yogyakarta.

Desain virtual exhibition dibuat seolah-olah pengunjung sedang berada di dalam museum seni dan dapat menikmati berbagai karya yang ditampilkan dalam instalasi virtual. Setiap karya dapat dilihat secara dekat dengan menggunakan fitur yang telah disediakan dalam aplikasi. Ada panduan informasi ketika masuk dalam virtual exhibition atau pilih start tour untuk mempermudah pengunjung berkeliling melihat karya satu per satu secara otomatis.

Pameran ART.FM Virtual Exhibition merupakan kegiatan penutup dari kompetisi yang sebelumnya telah digelar BEM FIK Ubaya. Kompetisi ini dapat diikuti oleh para mahasiswa aktif berbagai angkatan di FIK Ubaya.

Paling tidak ada enam kategori cabang kompetisi yang dikompetisikan yaitu Art Make Up, 180 sec of My Creativity (DIY Video), Mixtape (Song Cover), Mask By You (Mask Pattern Design), Moto Poto (Virtual Photography), dan Say It Out Loud (Greeting Card Design).

Karya peserta lomba dinilai oleh tim juri dari Dosen FIK Ubaya dan diunggah dalam media sosial Instagram Art.FM 2020. Dan desain pemenang Mask By You atau Mask Pattern Design nantinya akan dicetak dan dibuat masker untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Semoga dengan terselenggaranya acara ini maka pesan kami pada masyarakat tersampaikan bahwa dari rumah pun kita bisa menghasilkan sesuatu yang kreatif. Jangan mudah patah semangat. Kami ingin meyakinkan bahwa ada nilai-nilai kreatif yang bisa dikembangkan dan masih bisa dinikmati banyak orang meskipun di masa pandemi, seperti saat ini,” pungkas Arby.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs