Rabu, 8 Mei 2024

Gubernur Imbau Bakal Calon Kepala Daerah Tidak Libatkan Banyak Massa Saat Mendaftar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ratusan rombongan relawan dan kader sekaligus jurnalis yang meliput berdesak-desakan dalam arak-arakan pendaftaran Bapaslon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji di kantor KPU Surabaya, Jumat (4/9/2020 lalu. Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengimbau semua bakal calon kepala daerah agar tidak melibatkan massa dalam jumlah besar dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini memang pelibatan massa perlu dipertimbangkan. Risiko penularan jadi sangat besar kalau massa tumpah ruah saat pendaftaran,” katanya, Jumat (4/9/2020).

Kepada KPU dan Bawaslu Jatim, Khofifah berpesan agar memantau update zonasi wilayah masing-masing. Tujuannya agar berkoordinasi melaksanakan Pilkada sembari menjaga keselamatan warga.

“Zonasi-zonasi ini menjadi penting. Masing-masing Bawaslu dan KPUD Kab/Kota harus melakukan update mingguan untuk melihat apakah Kabupatennya ini zonanya kuning, hijau, atau merah. Setelah itu cek kecamatan dan desanya,” ujarnya.

Bisa jadi zonasi di kabupaten atau kota termasuk oranye atau merah tetapi di kecamatan tempat pelaksanaan tahapan Pilkada 2020 itu zonanya hijau atau kuning, begitu pula desa dan kelurahan.

Kesiapan sistem dan tata cara Pilkada, menurutnya juga perlu menjadi perhatian. Pelaksanaan Pilkada dia harapkan tidak sampai membuat kerumunan yang bisa membahayakan masyarakat.

“Fleksibilitas waktu pemilihan pasti harus dikomunikasikan ke masyarakat. Pembagian waktu pemilihan itu saya mohon kepada jajaran Bawaslu dan KPU memberi opsi, jam yang ditentukan perlu disesuaikan akibat satu dan lain hal,” katanya.

Dia mencontohkan, jika Pilkada sebelumnya waktu maksimal jam 13.00 WIB, maka pada Pilkada kali ini, ditambah pembagian tahapan guna menghindari penumpukan calon pemilih di dalam TPS. Karena itu, peran identifikasi masing-masing TPS harus jalan.

Gubernur Jatim mengaku optimis soal pelaksanaan Pilkada di 19 kabupaten/kota di Jatim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), capaian IDI (Indeks Demokrasi Indonesia) Jatim mengalami peningkatan sebesar 4,82 poin menjadi 77,68 dalam skala 0 sampai dengan 100.

Capaian ini menjadi suatu sinyal bagus guna terselenggaranya Pilkada serentak yang berkualitas  pada Desember mendatang.

“Kami meyakini dengan IDI yang meningkat, utamanya bagi lembaga politik, termasuk kabupaten/kota akan menjadi modal sosial yang kuat seiring upaya TNI-Polri menjaga keamanan, ketertiban, dan suasana kondusif,” ujarnya.

Suasana guyub rukun Pilkada Serentak di Jatim harus tetap dijaga agar semua tahapan bisa berjalan aman, damai, dan sejuk. Khofifah juga berharap Pilkada serentak kali ini, meski di tengah pandemi covid-19, partisipasi pemilih  tetap tinggi.(den/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
29o
Kurs