Jumat, 26 April 2024

Kasus Aktif Covid-19 Naik, Presiden Perintahkan Kepala Daerah Serius Lakukan Penanganan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memimpin rapat kabinet, Senin (30/11/2020), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden memberikan catatan khusus pada dua provinsi yang mengalami peningkatan drastis kasus Covid-19, dalam sepekan terakhir. Dua provinsi yang dimaksud adalah Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, angka kasus aktif secara nasional pekan ini 13,41 persen. Naik dari pekan lalu, yaitu 12,78 persen.

Data per hari Minggu (29/11/2020) jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 534.266 orang.

Tercatat ada penambahan 6.267 kasus. Itu merupakan yang terbanyak sejak Covid-19 terdeteksi di Tanah Air.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak, mencapai 135.762 kasus dengan penambahan per hari Minggu (29/11/2020) sebanyak 1.431 kasus.

Provinsi dengan kasus positif terbanyak kedua adalah Jawa Timur dengan 61.483 kasus, kemudian Jawa Tengah 54.997 kasus, Jawa Barat 51.776 kasus dan Sulawesi Selatan 20.552 kasus.

Penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah lebih banyak dibanding DKI Jakarta, yaitu 2.036 kasus.

“Saya ingatkan ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam 2-3 hari ini peningkatannya sangat drastis sekali, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” ujarnya, Senin (30/11/2020), dalam rapat kabinet membahas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyorot soal penurunan tingkat kesembuhan secara nasional. Kalau pekan lalu tingkat kesembuhan 84,03 persen, sekarang turun menjadi 83,44 persen.

Menurut Presiden, penurunan tingkat kesembuhan terjadi karena ada peningkatan kasus baru dalam jumlah banyak, dibandingkan pekan sebelumnya.

Terkait peningkatan kasus dan penurunan angka kesembuhan, Presiden memerintahkan Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri mengingatkan para kepala daerah mengenai kewajiban melindungi keselamatan warganya.

“Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis? Hati-hati. Berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita saat ini meningkat menjadi 13,41 persen. Walau lebih baik dibanding angka rata-rata dunia, tapi hati-hati karena ini lebih tinggi dibanding angka rata-rata minggu yang lalu,” tandasnya. (rid/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs