Senin, 6 Mei 2024

Kasus Covid-19 di Surabaya 47,9 Persen di Jatim, yang Sembuh 70 Orang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim dalam konferensi pers di Grahadi beberapa waktu lalu. Foto: dok. suarasurabaya.net

Pemprov Jatim, setelah menyinkronkan data dengan Kementerian Kesehatan memastikan, jumlah kasus Covid-19 di Jatim pada Sabtu (25/4/2020) menjadi 768. Kasus di Surabaya masih dominan.

Ada 78 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim pada Sabtu. Surabaya menyumbang sebagian besarnya, sebanyak 41 kasus, sehingga total kasus di Surabaya menjadi 368 kasus.

Secara persentase, jumlah kasus di Surabaya saat ini masih sangat dominan di Jawa Timur. Kasus Covid-19 di Surabaya setara 47,9 persen dari total kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Kabar baiknya, ada lima pasien di Surabaya yang dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali tes polymerase chain reaction (PCR) terkonversi negatif. Sehingga total pasien sembuh di Surabaya 70 orang.

Rekap data sebaran kasus Covid-19 menurut kabupaten/kota di Jawa Timur. Tabel: Humas Pemprov Jatim

“Surabaya ada 368 kasus (positif Covid-19). Yang masih dirawat 248 orang, yang sembuh 70 orang, yang meninggal 50 orang. Ini yang tercatat di kami,” kata dr Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim di Grahadi, Sabtu malam.

Joni memastikan, data mutakhir penyebaran Covid-19 di Surabaya itu diambil dari seluruh rumah sakit rujukan di Surabaya. Termasuk RSUD dr Soetomo, RS Unair, RS Bhakti Dharma Husada (BDH), RSUD dr Soewandhie, dan rumah sakit lainnya.

Selain 70 orang pasien yang sembuh, Joni mengakui bahwa ada ratusan pasien dalam pengawasan (PDP) dan ribuan orang dalam pemantauan (ODP) di Surabaya yang sudah tidak lagi berstatus PDP atau ODP.

Data persebaran kasus Covid-19 di Surabaya yang dicatat Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Sabtu (25/4/2020). Foto: Istimewa

Sejumlah 1.270 orang dari 2.232 ODP di Surabaya dinyatakan selesai pemantauan atau sudah tidak lagi berstatus ODP. Lalu ada 345 orang dari 948 PDP yang sudah selesai diawasi.

“Memang kalau di dalam pemantauan itu tidak sakit, tidak ada tanda klinis, mungkin dicatat enggak sakit. Lalu yang tidak diawasi lagi, ini mungkin juga bisa dicatat sembuh,” kata Joni.

“Tapi, sebenarnya, kriterianya (yang sudah tidak diawasi) lepas dari PDP. Kalau ditafsirkan (sembuh) yang usai PDP dan usai ODP, ya, memang cukup banyak. Kalau di data kami, yang sembuh dari confirm Covid-19, ya, cuma 70 orang itu,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui keterangan resminya pada Rabu (22/4/2020) kemarin menyatakan, pasien Covid-19 yang sembuh di Surabaya mencapai 1.380 orang.

Dinkes Surabaya dalam keterangan itu menjabarkan, 1.380 pasien sembuh itu terdiri dari 1.086 ODP, 243 PDP, dan 51 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Surabaya pada Rabu.

Dinkes juga menegaskan bahwa total angka kesembuhan Covid-19 di Surabaya lebih tinggi dari angka kematian di Surabaya.

Kalau dihitung, berdasarkan sudut pandang Gugus Tugas Covid-19 Jatim, angka kesembuhan di Surabaya pada Sabtu memang masih lebih tinggi dari angka kematiannya: 70 orang sembuh, 50 orang meninggal.

Sekarang, mari melihat jumlah kesembuhan pasien Covid-19 termutakhir di Surabaya dari sudut pandang Dinkes Surabaya. Ada 1.270 ODP, 345 PDP, dan 70 pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh.

Dengan demikian, kalau ditotal, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Surabaya pada Sabtu mencapai 1.685 orang. Angka itu bahkan melebihi angka kesembuhan nasional sebanyak 1.042 orang.

Rabu kemarin, dalam keterangan resmi tertulis yang sama, Pemkot Surabaya menegaskan, perhatian untuk masyarakat terdampak melalui berbagai macam intervensi sudah dilakukan.

Baik berupa permakanan sehari tiga kali, minuman tradisional pokak, telur rebus, vitamin, masker, bahkan kebutuhan pribadi seperti sikat gigi, sisir, sabun mandi, shampo, bahkan piring lengkap dengan sendoknya.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, dalam keterangan itu, terus memberikan perhatian dengan cara bersurat dan mengirimkan berbagai bantuan termasuk pokak buatannya sendiri semaksimal mungkin.

Menurut Dinkes Surabaya, dengan perhatian seperti itu, mungkin juga dengan menyuplai pemikiran positif melalui data kesembuhan yang lebih tinggi dari data nasional, tingkat imunitas masyarakat bisa meningkat untuk melawan pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
28o
Kurs