Rabu, 24 April 2024

Ketua DPD RI Negatif COVID-19

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI menjalani tes COVID-19 di RS Universitas Airlangga pada Sabtu (21/3/2020). Foto : Istimewa

AA La Nyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI dinyatakan negatif COVID-19. La Nyalla mendaftarkan diri secara mandiri untuk menjalani tes COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya, usai menjalankan kegiatan reses DPD RI selama 20 hari di Madura, Surabaya, dan Gresik.

La Nyalla menjalani tes pada Sabtu (21/3/2020) dengan pengambilan sample cairan hidung dan rongga mulut. Tes yang berlangsung sekitar 20 menit itu baru bisa diketahui hasilnya selang dua hari kemudian.

Dia mengimbau semua masyarakat untuk tetap melakukan social distancing dan menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas yang tidak benar-benar penting.

La Nyalla juga menyatakan, bagi masyarakat yang usai melakukan perjalanan keliling atau dari luar negeri, sebaiknya mendaftarkan diri ke RS Unair untuk mendapat giliran pemeriksaan.

Sementara masyarakat lain yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau traveling, sebaiknya sebisa mungkin istirahat di rumah dan meningkatkan daya tahan tubuh sambil nunggu jadwal rapid test. “Ditunggu saja, pemerintah akan menentukan lokasi-lokasi tes massal,” imbaunya di kediaman di Surabaya, Senin (23/3/2020).

La Nyalla juga menyatakan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang berada di garda depan membantu masyarakat, dengan resiko terpapar yang lebih tinggi.

“Semoga distribusi alat pelindung diri yang standar, yang baru datang di Jakarta segera bisa terdistribusi merata ke para tenaga medis di seluruh Indonesia. Ini langkah prioritas yang harus dilakukan pemerintah,” tukasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD RI telah meminta pemerintah melakukan beberapa kebijakan khusus yang pada intinya meringankan beban masyarakat dan dunia usaha terkait pandemic Corona ini. Sebab protokol tersebut bersifat lazim dan wajib dilakukan pemerintah. Apalagi semua negara di dunia juga melakukan hal yang sama. Meskipun mengandung konsekuensi pelambatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs