Selasa, 7 Mei 2024
Tentang Klaster Pakuwon Mall

Pakuwon Group No Comment, Serahkan Penjelasan kepada Pemkot Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Cantilever pool deck Pakuwon Mall, Surabaya, roboh, Kamis (6/10/2016) pagi. Foto: Dok/Bruriy suarasurabaya.net

Sutandi Purnomosidi Direktur Pakuwon Group enggan berkomentar soal adanya salah satu marketing di Pakuwon Mall terjangkit Covid-19 hasil tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur.

Sebelumnya, Kohar Hari Santoso Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim menjelaskan secara kronologis tentang empat kasus yang ditemukan berkaitan dengan Pakuwon Mall, Selasa (12/5/2020).

Dia menjelaskan, ada salah seorang marketing di Pakuwon Mall yang dinyatakan terjangkit Covid-19 pada 26 Maret lalau. Dia sudah sakit dengan gejala Covid-19 sejak 11 Maret.

Selain marketing itu, dr Kohar juga ada orang lain yang berdasarkan hasil tracing beraktivitas di Pakuwon Mall sejak 1 Maret kemudian sakit pada tanggal 13 Maret lalu.

Orang itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR pada 24 Maret lalu. Kemudian, pada 28 Maret orang bersangkutan meninggal.

Mengenai dua kasus itu, Sutandi mengaku tidak tahu. Dia justru mempertanyakan, siapa marketing yang dimaksud dr Kohar, yang dinyatakan terjangkit Covid-19 pada 26 Maret lalu.

“Marketing siapa yang sakit 26 Maret? 13 Maret?” ujarnya kepada suarasurabaya.net lewat pesan WhatsApp pada Selasa (12/5/2020) malam.

Berkaitan dengan pernyataan dr Kohar soal Klaster Pakuwon Mall yang sudah dipaparkan dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Selasa Malam, Sutandi enggan berkomentar lebih jauh.

Kami no comment. Langsung saja (klarifikasi) ke Pemkot (Surabaya),” katanya.

Sebelumnya, Sutandi Purnomosidi membantah adanya klaster kasus Covid-19 di Pakuwon Mall dan Tunjungan Plaza (TP) seperti disebutkan dalam data hasil tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim.

Dia mengatakan, di Pakuwon Mall tidak pernah ada kasus Covid-19. Di Tunjungan Plaza juga tidak pernah ada kasus penularan virus SARS CoV-2. “Sama sekali tidak pernah.”

Sutandi mempermasalahkan penyebutan nama klaster yang tertulis di data Gugus Tugas Tracing Jatim pada Minggu (10/5/2020).

Data Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim itu menyebutkan, Klaster Pakuwon Mall menjadi klaster ke-IV di Surabaya dengan jumlah empat kasus positif Covid-19.

Empat orang terjangkit Covid-19 yang masuk dalam klaster Pakuwon Mall itu teridentifikasi sebagai kasus ke-49, kasus ke-52, kasus ke-150, dan kasus ke-186 di Surabaya yang diumumkan Kemenkes.

Ada satu klaster lagi dengan sembilan kasus positif Covid-19 yang juga berkaitan mal. Yakni klaster ke-V Surabaya yang disebut klaster “TP”, yang mana Tunjungan Plaza biasa dikenal dengan akronim itu.

Sutandi menyesalkan penyebutan klaster Pakuwon Mall dan TP karena itu akan merugikan mal yang dikelola oleh Pakuwon Group, perusahaan tempat dia memimpin saat ini. (den/ang/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
31o
Kurs