Kamis, 25 April 2024

Perawat di Jatim yang Meninggal Akibat Covid-19 11 Orang, Insentif untuk Perawat Belum Sepenuhnya Cair

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Almarhumah Sulastri seorang Perawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani Surabaya yang meninggal akibat Covid-19. Foto: Istimewa

Satu lagi perawat meninggal akibat Covid-19, Rabu (1/7/2020). Sulastri seorang Perawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani Surabaya dinyatakan meninggal karena terjangkit Covid-19.

Prof. Nursalam Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim membenarkan ini. Almarhumah Sulastri dinyatakan meninggal Rabu pagi pukul 11.50 WIB akibat Covid-19.

“Iya, yang bersangkutan memang meninggal karena terjangkit Covid-19 setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSI Ahmad Yani,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Dengan meninggalnya Sulastri, DPW PPNI Jatim mencatat, total sudah ada 11 orang perawat yang meninggal akibat terjangkit Covid-19 di Jawa Timur.

Adapun jumlah perawat di Jawa Timur yang terjangkit Covid-19 di Jatim, kata Nursalam, sudah sebanyak 146 orang.

Dia mengatakan, seorang perawat memang berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19 dibanding tenaga kesehatan lainnya.

Sebabnya, intensitas kontak perawat dengan pasien positif Covid-19 lebih tinggi. Karena perawat yang harus memenuhi seluruh kebutuhan pasien selama 24 jam.

“Perawat bekerja 24 Jam memenuhi kebutuhan pasien A sampai Z. Membantu semua tindakan mulai buang air besar dan kecil. Berarti risiko untuk tertular lebih tinggi. Ini bisa menjadi catatan,” ujarnya.

Sayangnya, kata Nursalam, tingginya risiko pekerjaan perawat ini tidak diimbangi janji tunjangan atau insentif dari pemerintah. Menurutnya, insentif untuk perawat yang sudah cair belum mencapai 50 persen.

“Sesuai arahan Pak Joko Widodo Presiden, di Jatim saya mendata baru sekitar 30 persen saja yang sudah dibayarkan insentifnya untuk tenaga perawat dan lainnya,” katanya

DPW PPNI Jatim, kata Nursalam, juga meminta agar pemerintah menjamin tes swab PCR secara berkala minimal 14 hari sekali untuk para perawat di Jatim.

Tidak hanya itu, penyediaan sarana prasana dan kelengkapan seperti APD bagi perawat, termasuk pengawasan bagi perawat yang bertugas, juga perlu dilakukan oleh pihak rumah sakit.

“Yang juga perlu saya advokasi adalah pemenuhan kebutuhan dasar terutama dari segi kesehatan, nutrisi, istirahat, vitamin. Tolong itu dipenuhi,” ujarnya.(den/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs