Jumat, 26 April 2024

Ribuan Ubur-Ubur yang Mendatangi PLTU Paiton Mulai Berkurang

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ribuan Ubur-ubur yang mendatangi perairan PLTU Paiton berangsur-angsur berkurang. Foto: Humas PJB

Ribuan ubur-ubur yang mendatangi komplek perairan Unit Pembangkit (UP) PLTU Paiton 1 dan 2, Sabtu (2/5/2020) kondisinya semakin berkurang dibanding hari sebelumnya.

Ubur- ubur yang mendatangi komplek Unit Pembangkit (UP) PLTU Paiton 1 dan 2, Sabtu (2/5/2020) terpantau berkurang drastis dibandingkan hari-hari sebelumnya. Melalui pemantauan langsung ke lapangan ubur-ubur yang berada di sekitar cannal intake terlihat berkurang.

Namun demikian tim pemantau akan tetap siap siaga dan waspada guna menanggulangi kedatangan ubur-ubur berjumlah ribuan ini dan sekaligus biota laut yang kedatangannya tidak dapat diprediksi tersebut.

Dari segi pengamanan, UP Paiton 9 juga turut menambahkan memasang jaring pengaman di sekitar cannal intake. Pemasangan ini menjadi antisipasi kedatangan ubur-ubur dalam jumlah banyak yang beresiko masuk ke dalam cannal intake unit pembangkitan.

Selain pengamanan Internal tersebut ditambah dengan 3 lapis jaring diatas, Unit Pembangkit (UP) dijadwalkan juga mensiagakan personel di garda terdepan untuk menjaring Ubur-ubur tersebut.

Tim yang bersiap di depan dalam rangka mengantisipasi ubur-ubur berjumlah 40 orang yang terdiri dari 30 pekerja Unit Pembangkit dan 10 nelayan. Hal ini menjadi fokus pertama tim UP Paiton karena di sinilah terdapat potensi masuknya ubur-ubur ke area unit pembangkit.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, ribuan Ubur-ubur mendatangi kawasan PT PJB Unit Pembangkit Paiton 1 dan 2 di Probolinggo. Metode kehati-hatian penanganan tetap diutamakan agar biota laut itu tetap terjaga kelestariannya.

Berdasarkan laporan, ubur-ubur mulai terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03:30 WIB, Sabtu (25/4/2020). Sekedar catatan, di tahun 2016, UP Paiton sebelumnya pernah mengalami hal yang serupa didatangi ubur-ubur, dan langkah-langkah strategis penanganan diambil guna untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat luas pada pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW ini tidak terganggu.

Mustofa Abdillah General Manager UP Paiton 1 dan 2, mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 (dua) hari sebelumnya tersebut, yang lalu akan dikendalikan dengan 3 (tiga) lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit.

Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur sebagai satu di antara biota laut yang harus dijaga kelestariannya tersebut agar tidak sampai masuk kedalam intake kanal.

Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang di depan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.

Selain pengamanan internal tersebut diatas, UP Paiton juga menggandeng sejumlah nelayan di sekitar kawasan pembangkit itu untuk ikut dilibatkan melakukan penanganan kedatangan ubur-ubur ini.

Dengan menggunakan 7 (tujuh) perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur.

“Dari pengalaman tahun 2016 yang lalu, kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode-metode yang kami lakukan telah terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” terang Mustofa Abdullah.(tok/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs