Cegah Klaster Kantor, Menaker Kampanyekan Gerakan Pekerja Sehat di Perusahaan
Minggu, 8 November 2020 | 09:00 WIB
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta masyarakat menjaga diri dan lebih mengutamakan upaya pencegahan.
Karena, pencegahan lebih murah ketimbang mengobati pasien yang terinfeksi Virus Corona.
Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Satgas Covid-19 mengatakan, ada pasien Covid-19 yang harus mengeluarkan biaya pribadi Rp600juta untuk berobat di rumah sakit swasta.
Maka dari itu, Dokter Reisa mengingatkan masyarakat tidak menganggap remeh wabah Covid-19, yang dampaknya sangat merugikan sisi psikologis dan ekonomi si pasien.
“Jangan sekali-sekali kita menganggap enteng Covid-19. Dampaknya sangat fatal dan merugikan, baik secara psikologis, apalagi ekonomis,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Sementara itu, Profesor Hasbullah Thabrany Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia membenarkan biaya perawatan pasien Covid-19 mencapai ratusan juta rupiah per orang.
Bahkan, biaya perawatan bisa bertambah tergantung banyaknya penyakit penyerta yang dimiliki seorang pasien Covid-19.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukannya di sembilan provinsi, biaya tertinggi untuk penanganan seorang pasien Covid-19 mencapai Rp446 juta.
Sedangkan biaya rata-rata per orang sebanyak Rp184 juta untuk masa perawatan 16 hari.
Biaya itu, menurut Hasbullah, belum termasuk kehilangan pendapatan si pasien karena tidak bisa bekerja, dan beban psikologis.
Dari hasil studi yang dilakukan, Hasbullah bilang banyak masyarakat belum paham biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit ditanggung APBN.
Untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, negara harus mengeluarkan dana APBN lebih dari Rp800 triliun.
Biaya yang keluar dari kas negara, kata Hasbullah, bisa ditekan kalau masyarakat disiplin menerapkan gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. (rid/ang)
NOW ON AIR SSFM 100
