Jumat, 19 April 2024

Sisihkan 750 Desa, Ketapanrame Mojokerto Rebut Juara Desa Sejahtera Astra

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Akses masuk desa wisata dikawasan Desa Ketapanrame, Mojokerto yang meraih juara. Foto: Humas Ubaya

Memperingati Hari Kerelawanan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember mendatang, PT Astra Internasional Tbk menginisiasi Festival Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) secara virtual dengan tema Desa Berinovasi, Siap Majukan Indonesia.

Melalui festival ini Desa Ketapanrame, Mojokerto mampu bersaing dan menyisihkan sekitar 750 desa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selama dua tahun Universitas Surabaya (Ubaya) melalui program pengabdian kepada masyarakat juga terlibat mendampingi Desa Ketapanrame menjadi desa wisata yang mampu berinovasi dan mengoptimalkan potensi daerah.

“Dengan dukungan dana berbagai pihak dari Kemenristek / BRIN serta PT Astra Internasional Tbk sekaligus didampingi oleh tim dosen Ubaya maka berbagai inovasi dihasilkan untuk menuju desa sejahtera. Desa Ketapanrame bertransformasi menjadi desa wisata yang menarik bagi pengunjung lokal maupun asing,” terang Aluisius Hery Pratono, S.E., M.D.M., Ph.D., Ketua Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Surabaya (Ubaya).

DSA merupakan program CSR PT Astra Internasional Tbk yang berfokus pengembangan ekonomi desa dengan berupaya memberikan nilai tambah melalui pelatihan, pendampingan, bantuan prasarana, permodalan, dan pencarian offtaker pada produk unggulan kawasan pedesaan.

Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) dengan PT Astra Internasional Tbk.

Desa Ketapanrame, Mojokerto ini memiliki beberapa daerah yang menjadi unggulan wisata bagi pengunjung. Satu diantaranya yaitu Taman Ghanjaran yang berlokasi di Jalan Raya Trawas.

Tempat wisata ini memanfaatkan tanah ganjaran atau tanah bengkok yang dulu disediakan sebagai upah bagi perangkat desa selama menjabat. Saat ini kawasan Taman Ghanjaran menjadi sentra kuliner dan wahana bermain yang telah dilengkapi dengan kolam renang bagi wisatawan yang berkunjung.

Menurut Hery Pratono, Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya, kawasan wisata ini mampu menarik pengunjung hingga 5 ribu orang setiap minggu. Hal tersebut bisa mendorong serta meningkatkan pendapatan asli desa mencapai lebih dari Rp 250 juta per tahun.

Disamping itu, terdapat prestasi yang telah diukir BUMDES Ketapanrame dengan meraih penghargaan dari Gubernur Jatim, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. sebagai BUMDES terbaik 2020 di Jawa Timur.

“BUMDES Ketapanrame memiliki berbagai unit usaha seperti penyediaan jasa pengelolaan air minum, jasa pengelolaan kebersihan lingkungan, jasa pengelolaan kios, dan unit simpan pinjam. Ratusan warga sekitar terlibat dalam kegiatan di kawasan ini. Bahkan muncul kesenian yang mencapai 15 kelompok,” terang Hery Pratono.

Pada tanggal 20 Desember mendatang, Desa Ketapanrame membuka wisata baru yang diberi nama Rumah Kuliner Sumber Gempong dengan menu unggulan makanan khas Trawas. Tempat ini berlokasi di sumber mata air yang nantinya akan dikemas menjadi wisata edukasi berbasis budaya lokal.

Tim Ubaya yang terlibat dalam pendampingan Desa Ketapanrame yaitu Aluisius Hery Pratono, S.E., M.D.M., Ph.D., Veny Megawati, S.T., M.M., Dr. Delta Ardy Prima, S.ST., M.T., Teguh Wijaya Mulya, S.Psi., M.Ed., Ph.D., dan Utomo, S.S.

Sementara itu, disampaikan Zainul Arifin Kepala desa Ketapanrame, Mojokerto bahwa penghargaan yang diterima bukan semata untuk kepentingan BUMDES, tetapi sekaligus untuk seluruh masyarakat desa agar semakin maju dan sejahtera.

“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penghargaan ini tidak hanya untuk BUMDES dan Desa Ketapanrame akan tetapi untuk kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan pendampingan yang diberikan oleh Ubaya, Astra dan pihak-pihak lain yang banyak membantu warga Desa Ketapanrame menjadi desa yang semakin maju dan sejahtera,” pungkas Zainul Arifin, Kepala Desa Ketapanrame, Mojokerto.

Desa binaan Universitas Surabaya (Ubaya) itu, Desa Ketapanrame, Mojokerto berhasil merebut juara satu dalam ajang program Corporate Social Responsibility (CSR) kategori Desa Sejahtera Astra (DSA).

Desa Ketapanrame merupakan desa binaan Ubaya yang mendapat dana hibah Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek / BRIN). Tim dosen Ubaya berhasil mendampingi Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto meraih juara satu sebagai Desa Sejahtera Astra (DSA) terbaik 2020.(tok/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs