Jumat, 29 Maret 2024

Unnar Dukung Program 1 Kampung Tangguh, 1 Mahasiswa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pertemuan Rektor PTS menghadirkan Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur. Foto: Humas Unnar

Pertemuan Rektor Perguruan Tinggi Swasta, bertopik Kontribusi PT Aptisi Komisariat 1 dalam usaha bersama menghentikan penyebaran Covid-19 di greater Surabaya, Senin (13/7/2020) di kampus Universitas Surabaya (Ubaya) hadirkan Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur. Cetuskan program 1 Kampung Tangguh, 1 Mahasiswa.

Di hadapan para rektor sejumlah perguruan tinggi swasta tersebut , Emil menyampaikan situasi pandemi Covid-19 ini menciptakan sivitas akademika yang lebih inovatif dan kreatif serta aktif berkontribusi pada masyarakat. Mahasiswa dan dosen berkolaborasi dan berinovasil membuat hal seefisien mungkin dan hal konkrit dalam penanganan Covid-19.

“Kontribusi yang paling penting adalah membangun kesadaran masyarakat karena peningkatan angka kasus Covid-19 di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh hal itu,” terang Emil.

Masyarakat, lanjut Emil selama ini mengeluhkan penerintah tidak tegas dengan adanya lebih dari 15.000 pelanggaran di PSBB tahap 1. “Sehingga kami mengharapkan terselenggaranya suatu program dengan peran mahasiswa di setiap kampung untuk mengungatkan, memantau, dan melaporkan adanya pelanggaran pada gugus tugas,” ujar Emil.

Program tersebut akan dilaksanakan oleh Pemprov Jatim di sekitar 5.700 RW di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. “Jadi nantinya di setiap RW ada setidaknya 1 mahasiswa yang berkoordinasi dengan ketua RW dan membangun kesadaran masyarakat serta memantau lingkungan RW tersebut. Harus dipastikan informasinya seragam,” kata Emil. Maka dari itu, Emil pun meminta masukan dari para Rektor PTS mengenai program yang akan dijalankan itu.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST., MT., IPM, Rektor Universitas Narotama Surabaya, menyampaikan bahwa Universitas Narotama sangat mendukung program atau kegiatan tersebut dalam usaha mengurangi kasus Covid-19.

Namun demikian Iwan sapaan Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST., MT., IPM, Rektor Universitas Narotama (Unnar) Surabaya, mengharapkan adanya data yang matang mengenai penyebaran mahasiswa di setiap RW agar tidak adanya overlapping.

“Sebelum program ini dijalankan juga sebaiknya adanya data RW yang masuk daerah rawan atau yang memiliki warga dengan kesadaran yang masih kurang, sehingga delegasi mahasiswa bisa ditambah dan tidak hanya satu orang,” kata Iwan.

Selain itu Iwan juga memberikan saran agar Pemprov Jatim menyediakan sejumlah dana yang dapat meringankan masyarakat setempat tersebut dalam usaha mengurangi kasus Covid-19.

“Mahasiswa kan juga tidak sedikit yang berada dalam kondisi yang kesulitan karena pandemik. Sehingga mungkin kondisi itu bisa menjadi pertimbangan tambahan, karena mereka ikut merasakan dampaknya secara langsung,” pungkas Iwan.

Mahasiswa dan dosen Universitas Narotama juga terus melakukan pengabdian dan kontribusi pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pandemik Covid-19 dan memberikan bantuan uang, peralatan kesehatan, maupun sembako.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs