Minggu, 28 April 2024

UWKS Terapkan Kampus Merdeka

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Prof dr Sri Harmadji,Sp THT(K) Rektor UWKS saat pengukuhan mahasiswa baru UWKS, Senin (31/8/2020). Foto: Istimewa

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mulai menerapkan program Kampus Merdeka kepada mahasiswa baru 2020/2021.

Hal itu diungkapkan Prof dr Sri Harmadji,Sp THT(K) Rektor UWKS usai pengukuhan mahasiswa baru UWKS secara daring dan luring, Senin (31/8/2020).

Dikatakan Prof Harmadji, untuk menerapkannya, UWKS membebaskan mahasiswa untuk memilih program studi lain selain yang sudah dipilih sebelumnya. Baik itu di kampus yang sama maupun di kampus lain. Bahkan bisa juga untuk memilih magang di tempat kerja yang bisa dikonversikan dengan jumlah SKS (sistem kredit semester).

“Tidak ada ketentuan prodinya. Tidak sama prodinya tidak masalah. Kecuali prodi kesehatan terutama dokter. Tidak bisa begitu,” ujar Prof Harmadji seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.

Ini dilakukan untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa agar bisa lebih menikmati proses belajarnya. “Jadi mahasiswa bisa merdeka belajarnya. Sesuai program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya.

Yang penting, kata Prof Harmadji, mahasiswa harus menempuh 144 SKS, tidak boleh kurang. “Kalau lebih tidak apa-apa. Tapi tidak boleh kurang,” tandasnya.

Kegiatan pengukuhan mahasiswa baru 2020/2021 UWKS, Senin (31/8/2020). Foto: Istimewa

Ceremonial pengukuhan mahasiswa baru ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hanya ada 200 mahasiswa baru yang hadir di kampus, sedangkan 600 lainnya mengikutinya dari rumah masing-masing.

Bambang Yunarko Wakil Rektor III mengatakan, ada hikmah di balik pandemi Covid-19 ini. Di mana sudah tidak ada lagi aksi perploncoan bagi mahasiswa baru yang selama ini dikenal sadis. Bahkan hingga membawa korban jiwa.

“Ini saatnya untuk menghapus perploncoan itu, tidak ada gunanya,” tukasnya.

Upacara pengukuhan mahasiswa baru ini dibuka dengan prosesi Raden Wijaya yang sarat dengan budaya Majapahit. Termasuk dengan tari-tarian Kemajapahitan. Semua digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. (ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
26o
Kurs