Jumat, 29 Maret 2024

Cangkrukan di Balai RW, Wali Kota Surabaya Dengarkan Keluhan Warga

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama jajarannya cangkrukan bareng warga di Balai RW X, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Selasa (26/10/2021). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama jajarannya mengadakan giat cangkrukan bareng warga di Balai RW X, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, menjadi lokasi jujukan perdananya, Selasa (26/10/2021) malam.

Hadir pula, Ketua RT/RW, Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas) hingga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) yang berada di 6 wilayah kelurahan Kecamatan Wonokromo Surabaya. Bahkan, tiga pilar kecamatan juga kompak hadir bersama masing-masing jajarannya.

Eri mengatakan, kegiatan cangkrukan semacam ini harus terus digalakkan. Dengan cara demikian, maka segala permasalahan yang ada di tengah masyarakat bisa dicarikan titik solusi penyelesaiannya.

“Di sini saya ingin menunjukkan bahwa njenengan (warga) dan kami yang ada di pemkot tidak ada bedanya. Saya berharap acara seperti ini akan terus berlanjut. Jadi ada kedekatan antara lurah, camat, sampai wali kota dengan warganya,” katanya.

Pertemuan ini pun menjadi sebuah ajang diskusi publik antara Wali Kota, pejabat pemkot dan masyarakat. Satu persatu perwakilan warga di enam kelurahan Kecamatan Wonokromo, menyampaikan aspirasinya. Ada yang menyampaikan terkait masalah genangan air, rumah tidak layak huni (Rutilahu), soal pendidikan, akta kematian hingga program dana kelurahan.

Ia menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya tidak akan pernah sempurna tanpa adanya masukan atau saran dari warga. Makanya melalui cangkrukan bareng ini, ia ingin warga menyampaikan ‘uneg-unegnya’ agar bisa langsung dicarikan titik temu penyelesaian.

“Pergerakan kami di pemkot tidak akan bisa sempurna kalau tidak ada panjenengan (Anda) semuanya. Karena kami semua (pejabat pemkot) adalah sayyid, yang berarti pelayan masyarakat,” katanya.

Karenanya, melalui momentum ini, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengajak seluruh warga di Kecamatan Wonokromo untuk bergotong-royong bersama menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Misalnya, perangkat kampung seperti PKK, RT/RW atau LPMK aktif melaporkan kondisi warganya yang membutuhkan intervensi dari pemerintah.

“Saya nyuwun tulung (minta tolong) ke bapak/ibu semuanya, mulai sekarang bantu pemkot untuk mensejahterakan warga dan membahagiakan warganya. Sebab, kalau tanpa bantuan panjenengan (anda) semua, pemkot tidak akan bisa sempurna,” tuturnya.

Ia menjelaskan, bahwa giat cangkrukan semacam ini dilakukannya sekaligus untuk menyempurnakan program-program yang ada di Pemkot Surabaya. Apalagi, dengan hadirnya pejabat struktural pemkot yang berkaitan dengan masyarakat, maka segala permasalahan diharapkan bisa langsung dicarikan solusi bersama. “Ketika ada pertemuan semacam ini, ternyata solusinya bisa langsung diambil,” ujarnya.

Dalam cangkrukan ini, setidaknya ada 10 permasalahan yang disampaikan warga Wonokromo dan langsung diambil solusi penyelesaiannya. Melalui langkah ini pula, ia berharap, ke depan semua permasalahan yang ada di tengah masyarakat, dapat berhenti di tingkat kelurahan atau kecamatan. “Karena kemarin sempat terhenti ada Covid-19 dan sekarang kita mulai lagi. Tadi ada sekitar 10 permasalahan yang bisa selesai langsung,” ungkap dia.

Rencananya, giat cangkrukan seperti ini bakal terus diagendakan Wali Kota bersama jajarannya. Bahkan, ia berencana menyambangi setiap wilayah kecamatan untuk bertemu langsung dengan warganya.

“Terus keliling ini. Nanti saya minta diteruskan dua minggu sekali diteruskan sama lurah camat dengan Perangkat Daerah (PD) yang ada. Dengan begitu kita tahu betul apa keinginan masyarakat,” jelas dia.

Di lain hal, ia juga kembali berpesan kepada seluruh jajarannya, bahwa di Pemkot Surabaya tidak ada pejabat atau PD yang paling hebat dan sempurna. Bagi dia, pemkot adalah rumah atau perahu besar untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada di masyarakat.

“Sehingga saya selalu mengatakan, di pemkot itu tidak ada yang paling hebat. Jadi, lurah, camat dan PD (Perangkat Daerah) harus menjadi satu bagian, menjadi perahu besar untuk menyelesaikan masalah Surabaya,”tegasnya. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs