Minggu, 28 April 2024

Cenderung untuk Penyembuhan, Belanja Kesehatan Nasional Tembus Rp490 Triliun

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan didampingi Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat hadir di acara vaksinasi. Foto: Totok suarasursbaya.net</b<

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengemukakan, belanja yang dikeluarkan pemerintah pada sektor kesehatan mencapai rata-rata sebesar Rp490 triliun per tahun termasuk nominal yang sangat besar. Faktor kuratif yang mempengaruhi pengeluaran itu.

“Memang belanja kesehatan kalau dilihat secara nasional itu besar sekali. Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah sebagian di antaranya,” kata Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri agenda Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI secara virtual, Kamis (16/9/2021) siang.

Budi mengatakan, selain alokasi belanja melalui BPJS Kesehatan, masih ada alokasi belanja kesehatan secara nasional melalui sektor privat maupun sektor pemerintah daerah yang besarnya hampir sama. Bahkan ada yang lebih dari belanja BPJS Kesehatan.

“Angka Rp490 triliun untuk belanja kesehatan setiap tahunnya ini merupakan suatu belanja yang dominan yang dikeluarkan oleh masyarakat kita,” jelas Menkes seperti dilaporkan Antara.

Menurut Budi, situasi yang sama juga terjadi hampir di seluruh negara dengan pertumbuhan belanja kesehatan yang selalu di atas pertumbuhan ekonomi perkapita suatu negara.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini sedang berhadapan dengan tantangan untuk menekan angka pengeluaran belanja secara efektif dan seefisien mungkin di sektor kesehatan.

Budi melaporkan hasil analisa Kementerian Kesehatan pada pengeluaran belanja kesehatan di sejumlah negara.

“Kalau kita lihat belanja seluruh rakyat Indonesia, masih banyak terkonsentrasi di rumah sakit dan seperti kita ketahui belanja di sisi kuratif itu jauh lebih mahal dan lebih tidak efektif dibandingkan dengan belanja di sisi promotif dan preventif,” kata Menkes.

Salah satu contohnya seperti belanja pemerintah sepanjang pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. “Kalau kita promotif preventif menjaga agar kita tetap sehat, kita cukup beli masker, vitamin C, vitamin D. Dan kalau ada zinc sedikit, juga sepatu olahraga, agar hidup kita sehat,” katanya.

Menurut Budi, pengeluaran untuk kebutuhan harian perorangan itu mungkin tidak sampai Rp1 juta dalam sebulan untuk membuat kondisi seseorang tetap sehat dan tidak terkena Covid-19.

“Tapi kalau kita ingin menyembuhkan diri dari Covid-19, tindakan kuratif dari Covid-19 kalau sudah kena, kalau ringan setidaknya masuk rumah sakit pakai (obat terapi) remdesivir sudah puluhan juta. Kalau lebih parah lagi butuh Actemra bisa butuh ratusan juta,” katanya.

Menurut Budi intervensi kesehatan pada sektor promotif dan preventif akan jauh lebih murah, bahkan dapat membuat rakyat menjadi lebih nyaman.

“Karena sebagus apapun kamar rumah sakit, ya, orang lebih senang tinggal di rumah. Itu yang belum kelihatan dari belanja kesehatan di pemerintah di negara kita,” katanya.(ant/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
27o
Kurs