Selasa, 14 Mei 2024

DPRD Jatim Ingatkan Kondisi Fisik Gedung Sekolah yang Lama Tidak Dipakai

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Siswa yang tidak mengerjakan soal lewat laptop tetap wajib hadir di sekolah mengikuti USP di SMAN 15 Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang SMA/SMK dan SLB di daerah level 3 dan 2 dimulai hari ini, Senin (30/8/2021) setelah sekian lama pembelajaran dilakukan secara daring.

Kodrat Sunyoto anggota Komisi E DPRD Jatim mengatakan, kondisi sarana dan prasarana khususnya kondisi fisik sekolah seharusnya menjadi perhatian mengingat sekolah sudah ditinggalkan lama akibat pembelajaran daring sejak pandemi Covid-19.

Karena berdasarkan hasil kunjungan para anggota Komisi E DPRD Jatim ke beberapa daerah, banyak sekolah yang kondisinya kurang mendukung proses PTM terbatas.

“Ada yang atapnya jebol karena gedung lama tidak digunakan. Ini harus menjadi perhatian khusus khususnya untuk komite sekolah,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (30/8/2021).

Ia menambahkan, atas kondisi itu pihak sekolah mengharapkan peran serta pemerintah provinsi terkait bantuan fisik agar proses pembelajaran langsung bisa dilakukan.

Sunyoto juga menyatakan perlunya sinergitas dengan Komisi D DPRD kabupaten/kota untuk menindaklanjuti kendala penyelenggaraan PTM terbatas ini.

“Jadi teman-teman di Komisi E DPRD Jatim sudah membahas jika pembelajaran tatap muka dilakukan, apa saja yang menjadi kendala. Perlu sinergitas di DPRD kabupaten/kota Komisi D untuk menindaklanjuti sekolah yang bersangkutan,” ucapnya.

Ia sekaligus mendorong setiap sekolah untuk segera membentuk tim khusus pencegahan dan pengendalian Covid-19. Tujuannya untuk mengontrol jalannya protokol kesehatan selama PTM terbatas dan mewaspadai jika ada kasus positif di sekolah tersebut.

Mantan guru tersebut juga menyarankan agar pembelajaran tidak selalu berada di dalam ruangan. Selain untuk mengurangi risiko penyebaran virus, proses belajar mengajar di luar ruangan sebagai pola variasi pengajaran agar para siswa tidak bosan.

“Saya menyarankan sekolah yang sudah siap (PTM terbatas), proses belajar tidak harus di ruangan. Bisa dilakukan juga di lapangan dengan komunikasi siswa dan guru itu pola belajarnya variasi,” ujarnya.(tin/den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
32o
Kurs