Jumat, 26 April 2024

ISSI Jatim: Bersepeda itu Ada Tiga Jenisnya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Pesepeda. Dok suarasurabaya.net

Guntur Priyambodo Wakil Ketua Umum 2 Pengprov Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur mengatakan, para pesepeda sudah seharusnya mematuhi regulasi yang ada dengan tetap berada di lajur kiri. Namun tak jarang juga, para pesepeda ini ke lajur tengah karena di lajur kiri yang seharusnya digunakan pesepeda, malah dipakai tempat parkir kendaraan hingga tempat berdirinya PKL.

Sehingga menurutnya, sudah sepatutnya baik pesepeda maupun pengguna jalan yang lain, mematuhi aturan dan berada di jalur masing-masing.

“Semua sama saja, sepeda, motor dan mobil ada pelanggarannya, kita akan berusaha memberikan contoh yang baik. Saya kira saling menegur saja tidak apa-apa,” ujar Guntur yang sekaligus Ketua Komunitas Road Bike Banyuwangi itu kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (4/6/2021).

Guntur menjelaskan, ada tiga jenis bersepeda yang biasa mayarakat temui di jalan raya. Pertama, yakni orang bersepeda karena memang untuk moda transportasi. Kedua, adalah para atlet sepeda yang sedang melakukan latihan. “Karena memang ada salah satu cabang (olahraga bersepeda) yang di jalan raya,” imbuhnya.

Ketiga, adalah pesepeda dari komunitas, yakni kegiatan bersepeda yang dilakukan bersama-sama, dengan jumlah, kecepatan dan jarak tertentu. Biasanya, pesepeda yang tergabung dalam komunitas ini memiliki kecepatan tidak lebih dari 30-40 km/jam dan paling banyak di hari Sabtu dan Minggu pagi.

Namun hal itu tidak menjadi pengecualian untuk para pesepeda tetap mentaati aturan yang ada. Seperti berada di lajur kiri dan mematuhi rambu lalu lintas.

“Mereka agak mirip. Ketika atlet berlatih biasanya jumlah sedikit, 6-10 orang dan handling-nya bagus, atau bisa mengendalikan kendaraan dengan baik. Kalau untuk lajur tengah, pinggir, saya rasa regulasinya sudah jelas,” kata Guntur.

Beberapa waktu terakhir, kegiatan bersepeda dengan bergerombol di lajurt tengah (untuk motor dan mobil) tengah menjadi sorotan. Terlebih setelah viral foto komunitas sepeda di Jakarta, yang menggunakan lajur tengah secara bergerombol dan menghalangi pengguna jalan yang lain. Dalam foto tersebut, datang pesepeda motor mendahului lalu mengacungkan jari tengah ke para pesepeda.

Hal ini menjadi pembicaraan karena banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya pesepeda yang kerap tidak menaati aturan lalu lintas sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs