Jumat, 29 Maret 2024

Jokowi: Syarat Utama Memenangkan Persaingan Global adalah Bersatu

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi. Menyaksikan satu di antara karya pada pameran Love Talk mengingatkan masyarakat perlunya kita tetap bersatu dalam cinta untuk Indonesia. Foto: Totok suarasurabaya.net

Joko Widodo (Jokowi) Presiden mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda ini mengingatkan semua betapa pentingnya kata satu, satu Tanah Air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan satu bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

“Satu dan persatuan itu merupakan kata kunci dalam berbangsa dan bernegara. Walaupun ada lebih dari 270 juta penduduk, semua penduduk tetap satu bangsa satu Tanah Air dan satu bahasa persatuan,” ujar Jokowi saat menjadi pembicara kunci (Keynote Speech) secara daring dalam acara Kongres Kebangsaan yang diselenggarakan oleh MPR RI, Kamis (28/10/2021).

Menurut Presiden, ada individu dengan segala kebebasannya, tetapi ada kepentingan bersama dengan segala konsensus dan konsekuensinya. Komitmen terhadap kebebasan individu dijamin oleh konstitusi, tetapi menjadi Indonesia incorporated, menjadi bangsa yang bersatu kekuatannya merupakan syarat utama untuk memenangkan persaingan global.

“Lanskap ideologi politik dan ekonomi global saat ini penuh dengan disrupsi dan penuh dengan kompetisi. Setelah revolusi industri 4.0 dalam dua tahun ini disrupsi dipertegas oleh pandemi Covid-19,” jelasnya.

Kata Jokowi, pandemi Covid mengajarkan tentang posisi sentral manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa selamat sendirian, makhluk yang hanya bisa selamat kalau semua diselamatkan.

Menurut Presiden, pandemi mengajarkan pada manusia bahwa tidak ada yang bebas dari risiko Covid sampai semua orang terbebas dari Covid. Solusi pandemi bukanlah solusi individual, solusi pandemi adalah solusi bersama.

“Pandemi Covid-19 mengajarkan kepada kita tentang pentingnya saling mengingatkan, saling membantu dan saling mendisiplinkan. Kita harus menggunakan masker setiap saat. Kita sakit, kita harus mengisolasi diri. Hal ini bukan hanya agar kita tidak terkena Covid-19 dan bisa segera sembuh, tetapi itu harus kita lakukan agar kita tidak menularkan ke orang lain,” kata Presiden.

Kata Jokowi, tidak ada yang aman dari Covid-19 sampai semua orang aman. Artinya pandemi tidak hanya mengajarkan moralitas dan etika tentang keseimbangan antara kebebasan individu dengan stabilitas sosial dan kepentingan bersama. Tetapi, juga tentang keseimbangan antara demokrasi dengan pemerintahan dan pelayanan yang efektif, tentang keseimbangan antara pengawasan dan audit dengan fleksibilitas dan kecepatan.

“Pandemi juga mengajarkan kepada kita untuk selalu merujuk pada kaidah ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi terbaru,” ungkapnya.

Jokowi menegaskan, kecepatan untuk menyediakan vaksin dan obat-obatan menunjukkan betapa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pentingnya kemandirian ekonomi dan produksi yang dilandasi dengan institusi pendidikan dan penelitian yang kuat dan SDM yang unggul.

Presiden berharap, Kongres Kebangsaan yang diselenggarakan MPR ini akan melakukan refleksi mendalam tentang dunia kini dan yang akan datang serta menghasilkan pemikiran dan rekomendasi besar bagi penguatan kebangsaan.

“Tetapi yang lebih penting lagi adalah langkah-langkah perbaikan apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki kehidupan kebangsaan kita ke depan,” pungkas Jokowi.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs