Jumat, 26 April 2024

Kedeputian Bidang Meteorologi Meluncurkan Inovasi Sistem Layanan Informasi Meteorologi Maritim

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG dalam peluncuran sistem layanan informasi meteorologi maritim moda daring, Selasa (27/4/2021) Foto: BMKG Maritim

Eko Prasetyo, MT, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG mengungkapkan dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan informasi cuaca dalam mendukung sektor kemaritiman, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kedeputian Bidang Meteorologi secara resmi meluncurkan sistem yang merupakan Inovasi Layanan Informasi Cuaca Maritim, Selasa (27/4/2021).

Sistem tersebut bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), INA-DRIFT, dan INA-OPSMAR.

Dalam sairan pers BMKG pada suarasurabaya.net, Eko mengungkapkan bahwa sistem INA-WIS atau Indonesian Weather Information for Shipping merupakan pengembangan dari sebuah informasi analisis dan prakiraan cuaca konvensional menjadi sistem prediksi cuaca berbasis dampak (impact-based forecasting) dan peringatan dini berbasis risiko (risk based early warning) yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor, sistem ini dapat diakses untuk mengetahui informasi cuaca maritim selama 10 hari ke depan, informasi pelayaran port to port, dan juga menyediakan informasi daerah tangkapan ikan.

Semua jenis kapal yang termonitor juga akan terpantau nilai resikonya terhadap spesifikasi kapal yang dapat menyatakan persentase tingkat risiko nya terhadap kondisi cuaca di lautan.

Selain dalam sektor transportasi laut, wilayah pesisir dan laut Indonesia juga rentan terhadap ancaman pencemaran laut atau marine debris dan tumpahan minyak atau oil spill yang kerap terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Fenomena tersebut tentunya berdampak buruk pada lingkungan ekosistem, habitat dan biota laut serta penurunan kualitas lingkungan laut. Oleh karenanya, BMKG juga telah mengembangkan sistem layanan informasi passive particle tracking atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi trajektori laut atau INA-DRIFT.

Ina-Drift dapat dimanfaatkan untuk menunjang operasi kegiatan penanggulangan bencana lingkungan, seperti marine debris, tumpahan minyak, dan aktivitas Search and Rescue (SAR) yang lebih akurat. Akses informasi juga ditujukan bagi seluruh pengguna agar dapat memanfaatkan informasi trajektori dengan mudah dan cepat melalui pembangunan interface Ina-Drift disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

BMKG juga berupaya mengimplementasikan otomatisasi dan modernisasi layanan dengan membangun sistem berbasis web yang memudahkan UPT Maritim untuk mengirimkan laporan kegiatan operasional dalam format yang baku, dapat diakses dengan mudah, serta efektif dan efisien, yang dikenal dengan sebutan sistem monitoring operasional meteorologi maritim atau INA-OPSMAR.

Sistem pelaporan secara elektronik (e-reporting) ini memungkinkan monitoring pelaporan yang lebih cepat, efektif dan efisien. Selain sebagai sarana untuk monitoring kegiatan operasional di UPT Maritim, Ina-Opsmar juga terintegrasi dengan sistem jaringan Automatic Weather System (AWS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sistem ini juga menyediakan fasilitas bagi UPT maritim untuk melakukan verifikasi bulanan terhadap produk prakiraan cuaca harian yang dikeluarkannya, serta memantau ketepatan waktu pengiriman produk informasi tersebut.

Diharapkan dengan inovasi layanan meteorologi maritim ini dapat menjawab kebutuhan pengguna / stakeholder kemaritiman di Indonesia sebagai upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan zero accident.(frh/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs