Keluarga Berharap Jenazah Fadly Dipulangkan Besok Pagi

Sumarzen Marzuki (63 tahun) ayah Almarhum Fadly Satrianto (28 tahun) salah satu korban Sriwijaya Air SJ-182 berharap jenazah putra bungsunya bisa dipulangkan besok pagi, Kamis (14/1/2021).

Tim DVI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta sudah berhasil mengidentifikasi jenazah Fadly dari hasil kecocokan DNA Sumarzen dan istrinya. Dia mendapat kabar itu dari keponakannya.

“Tadi pagi kami diminta ke sana. Tapi kami sudah ada keponakan di sana. Juga ada teman seperusahaan almarhum anak saya. Jam 8 lebih dikabari, Polri di Kramat Jati bilang sudah bisa diambil,” ujarnya.

Hanya saja, kata Sumarzen menurut keponakannya, sehari sebelum pengambilan jenazah perlu ada konfirmasi lebih dulu sekaligus pihak keluarga perlu melengkapi sejumlah dokumen.

“Kami akan ambil secepatnya. Bisa besok bisa lusa menunggu konfirmasi RS Polri. Saya inginnya besok bisa diambil pagi, diterbangkan ke sini. Perusahaan yang menyiapkan pemulangan,” katanya.

Sekadar mengingatkan, Fadly putra bungsu Sumarzen adalah co-pilot maskapai Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air yang sedang menjalankan tugas ketika pesawat yang ditumpanginya jatuh.

Fadly yang turut pesawat Sriwijaya Air SJ-182 juga bertugas sebagai ekstra kru. Sementara dia sendiri sedang menuju ke Pontianak karena mendapat tugas menerbangkan Nam Air dari sana.

“Nanti di sana (RS Polri) akan ada prosesi penyerahan. Di (bandara) Juanda katanya juga ada prosesi penyerahan. Semua yang menanggung (biaya), termasuk pemakaman, dari perusahaan Nam Air,” ujarnya.

Dia meminta masyarakat mendoakan keluarganya, agar jenazah Fadly bisa dipulangkan besok. Tapi dia menyerahkan semua keputusan kepada pihak RS Polri di Kramat Jati, Jakarta.

“Tolong doakan, mudah-mudahan besok bisa diambil pagi. Tapi itu semua kan keputusan di sana. Karena persyaratannya kan banyak sekali,” ujarnya.(den/tin/lim)