Sabtu, 27 April 2024

Khawatir Jadi Klaster, Ada Kemungkinan Klenteng Ditutup Bila Jumlah Umat Membludak

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Suasana dalam Klenteng Hong San Ko Tee menjelang pelaksanaan sembahyang Imlek di masa pandemi Covid-19. Foto: totok suarasurabaya.net

Akiong, pengurus Klenteng Hong San Ko Tee mengatakan pihaknya akan memikirkan opsi untuk menutup klenteng sementara, jika jumlah umat yang datang untuk beribadah di malam imlek membludak. Ia khawatir klenteng akan menjadi klaster baru sebagai dampak berkerumunnya umat saat sembahyang Imlek pada Februari nanti.

Karena berdasarkan pengalaman di sembahyang sebelum-sebelumnya, saat malam menjelang pergantian tahun sesuai tradisi masyarakat Tionghoa, Klenteng selalu dipadati masyarakat yang bersembahyang.

“Dan pasti jumlahnya sangat banyak dibandingkan dengan hari biasa. Ini juga kekhawatiran kami. Kalau sampai terjadi kerumunan, terus jadi klaster baru. Lebih baik tutup sementara,” terang Akiong, Kamis (14/1/2021).

Pemberitahuan terkait dengan menghindari kerumunan dan semacamnya di dalam lokasi Klenteng, kata Akiong, sudah disampaikan pada umat. Pihaknya mengkhawatirkan muncul kesan bahwa Klenteng membatasi umat beribadah.

“Itu juga yang kami hindari. Karena itu kami sudah umumkan jauh hari sebelum pelaksanaan sembahyang Imlek agar umat memahami situasi dan kondisi saat ini,” ujar Akiong yang telah menyampaikan pemberitahuan secara tertulis maupun lewat media sosial.

Meskipun untuk masuk ke lokasi Klenteng pengurus telah mewajibkan umat untuk patuh protokol kesehatan, dengan cara memakai masker, cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh, namun Akiong tetap khawatir jika terjadi kerumunan umat dalam jumlah besar di dalam Klenteng.

“Kalau nanti pas malam menjelang Imlek umat yang datang bersembahyang banyak sekali, dan lebih dari kapasitas, maka sementara Klenteng kami tutup. Umat kita batasi dan bisa bergantian masuk Klenteng. Jangan sampai nanti malah jadi klaster baru, ” tegas Akiong.(tok/dfn/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs