Kamis, 25 April 2024

Kominfo Buka Program Inkubasi Startup Studio Gelombang Dua

Laporan oleh Chusnul Mubasyirin
Bagikan
Semuel Abrijani Pangerapan (kiri atas); Dirjen Aplikasi Informatika, Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto; Direktur Pemberdayaan Informatika, DirJen Aplikasi dan Informatika, Kominfo dan Italo Gani (kiri bawah) Dewan Kurator Startup Studio Indonesia dan Partner Impactto saat konferensi pers virtual Startup Studio Indonesia gelombang kedua. Foto: Antara

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) resmi, membuka program inkubasi Startup Studio Indonesia gelombang kedua, yang akan berlangsung hingga Juli mendatang.

“Dalam tahap pembangunan dan pengembangan yang berdaya saing, early stage adalah tahap krusial,” kata Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, dalam pembukaan yang berlangsung virtual dan dikutip Antara, Senin (3/5/2021).

Dari sejumlah program kementerian untuk mendukung perusahaan rintisan, Startup Studio untuk startup tahap early stage atau pemula agar bisa mengembangkan potensi bisnisnya.

Gelombang kedua ini diikuti 15 startup, yang terpilih dari 1.063 pendaftar untuk mengikuti pelatihan dan diskusi bersama mentor, yang terdiri dari para pendiri dan praktisi startup yang kini masih aktif, antara lain Grady Laksomo dari Moka POS, Jonathan Sudharta dari Halodoc dan Amanda Cole dari Sayurbox.

Kominfo memprioritaskan enam sektor bisnis perusahaan rintisan pada program ini, yaitu logsitik, pendidikan, maritim, kesehatan, pariwisata dan agrikultur. Startup yang bisa mengikuti program ini, mereka yang memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal tiga bulan.

Selain itu, Startup Studio juga memberikan syarat, perusahaan sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum dan dalam tahap pendanaan angel investor, pre-seed, seed, pre-seires A dan series A.

Ke-15 startup yang terpilih pada gelombang kedua ini, antara lain ALIA, Appskep, AVTER, Cerah.co, Dibimbing.id, Legalku, LingoTalk, MyDoctors, Ovento, Prieds, Rahsa Nusantara, SejutaCita, Shieldtag, Tebengan dan Wehelpyou.

Program Startup Studio, fokus pada pelatihan tentang product-market fit, kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar dan target pelanggan, serta akses ke jejaring bisnis.

Semuel mengharapkan, program ini selain bisa memberikan pelatihan dan diskusi dengan mentor, para startup juga kolaborasi satu sama lain untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, yang berpotensi sangat besar.

Kominfo mengutip situs Startup Ranking, Indonesia negara kelima yang memiliki startup terbanyak, dengan jumlah mencapai 2.229 startup. Di kawasan Asia, Indonesia menjadi terbesar kedua setelah India.

Indonesia tentu membutuhkan talenta digital yang memiliki keahlian kuat agar bisa mengembangkan startup digital. (ant/cus/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs