Kamis, 25 April 2024

Komunikasi Publik Jadi Perhatian Pemerintah dalam Menangani Covid-19

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Johnny G Plate Menteri Komunikasi dan Informatika. Foto: Kominfo/dok.

Komunikasi publik menjadi perhatian Pemerintah, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Menurut Johnny G. Plate Menteri Komunikasi dan Informatika, orkestrasi komunikasi publik saat ini dilakukan dengan cara mengelola narasi yang akurat dan komunikasi yang tepat waktu kepada masyarakat untuk dukung pembangunan nasional dan penanganan pandemi Covid-19.

“Agar kita mampu melakukan orkestrasi komunikasi dengan narasi-narasi dan pilihan diksi yang tepat yang memastikan akurasi serta komunikasi timely based untuk bisa menjangkau rakyat tepat pada waktunya sesuai segmentasi penerima,” jelasnya usai melantik Usman Kansong sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo di Media Center Gedung Utama Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (10/8/2021).

Menurut Plate, selain melaksanakan fungsi penerangan publik, Kementerian Kominfo saat ini memiliki berperan di sektor informatika. Bahkan, menurutnya kementerian itu pun bermetamorfosa menjadi kementerian yang menyiapkan keseluruhan kebijakan yang berkaitan dengan digital.

“Visi besar dalam mengantar bangsa kita memasuki era digital. Bertepatan dengan pandemi Covid-19, maka bapak Presiden menetapkan akselerasi transformasi digital kita pun harus mengikuti irama baru itu,” tandasnya.

Di tengah pandemi, Menkominfo menilai tugas komunikasi dan informasi juga menjadi penting karena adanya kebutuhan atas pola cara dan model yang paling efektif dalam menghadapi, menangani dan mengakhiri serta mengendalikan pandemi Covid-19.

“Peran serta dan partisipasi aktif masyarakat dan untuk itu komunikasi publik menjadi titik simpul yang penting kita sekalian dipanggil oleh pemerintah kepercayaan Presiden, kepercayaan kementerian kepercayaan negara kepada Ditjen IKP sebagai orkestrator dan dirijen komunikasi untuk mengajak dan menggalang kekuatan,” paparnya.

Saat ini, Pemerintah melaksanakan pembangunan fisik secara masif sebagai tuntutan dari transformasi digital. Namun demikian, pada saat yang sama ada kebutuhan komunikasi yang efektif dan akurat serta dapat menjangkau secara masif agar masyarakat bersama pemerintah melawan pandemi Covid-19.

Dia mengingatkan target Pemerintah agar 95% lebih masyarakat secara disiplin menggunakan masker sebagai alat pertahanan yang paling kuat untuk mencegah tertular dan membatasi penularan Covid-19.

“Saat ini arahan presiden terakhir secara jelas memastikan kita untuk mampu menangani dan mengendalikan pandemi dengan cara melaksanakan protokol kesehatan 3M secara ketat secara khusus memastikan 90% rakyat bangsa kita di bulan September nanti sudah harus menggunakan masker secara disiplin,” tuturnya.

Mengutip data statistik pada bulan Agustus 2021, Menkominfo menujukkan bahwa hanya 85% tingkat kepatuhan dalam menggunakan masker.

“Komunikasi publik menjadi tugas terdekat dan kita sekalian untuk memastikan bahwa di bulan Oktober harus mampu meningkatkan menjadi 95%. Untuk itu komunikasi publik mempunyai peran yang sangat sentral,” tegasnya.

Oleh karena itu, Plate menilai upaya komunikasi publik harus dilakukan dengan berbagai kombinasi kebijakan dan strategi yang bisa mendukung penanganan pandemi. Komunikasi publik mengambil peran yang sangat sentral untuk mengajak masyarakat mengambil bagian secara aktif secara masif.

“Tidak hanya memastikan terlaksananya testing tracing dan treatment (3T), tugas dan tantangan komunikasi publik perlu dilakukan dengan tepat kepada masyarakat agar masyarakat paham dan bisa memanfaatkan dan menggunakannya informasi dengan baik. Agar sinergi penanganan 3T kita menjadi lebih efektif dan lebih optimal. Untuk mengikuti dan melaksanakan vaksinasi Covid-19, melaksanakan 5M secara ketat plus melakukan 3T dengan efektif yang akan membantu Indonesia mempercepat menangani, mengendalikan dan mengakhiri pandemi Covid-19,” tuturnya.

Menkominfo menyatakan komunikasi publik yang akurat, tepat dan pemilihan gaya komunikasi serta narasi sesuai segmentasi kelompok masyarakat penting dilaksanakan dengan baik. Selain itu, pemanfaatan dan penggunaan jaringan komunikasi serta media harus bisa dimanfaatkan secara efektif guna melakukan orkestrasi informasi dan komunikasi yang efektif.

“Dengan harapan komunikasi ini yang menjadi sahabat dan teman masyarakat di setiap saat,” tegasnya.

Menurut Plate, di tengah kemajuan teknologi informasi yang berpotensi adanya pemanfaatan ruang digital secara keliru, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo memiliki tugas untuk memberikan penjelasan dan melindungi masyarakat dari infodemi atau hoaks.

“Menjadi tugas Ditjen IKP dan Kominfo secara keseluruhan untuk memastikan konter narasi dan penjelasan kepada masyarakat agar masyarakat terlindungi dari infodemi,” tuturnya.

Pelaksanaan tugas itu menurut Menkominfo bisa dilakukan dengan cara koordinasi, kolaborasi untuk menuju satu titik simpul yang optimal demi kepentingan negara bangsa dan masyarakat. Menteri Johnny menyebutkan hal itu secara khusus menjadi perhatian saat bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid -19.

“Kita juga harus menghadapi infodemi dan inilah yang menjadi arena dan area tugas Direktorat Jenderal IKP Kominfo. Saya percaya Pak Usman sebagai bagian dari lingkungan media dan seorang jurnalis senior Indonesia pasti mampu melaksanakannya dan dengan didukung jaringan media massa dan kanal media,” ungkapnya.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs