Sabtu, 27 April 2024

Korban Penipuan Oknum ASN Pemkot Surabaya Sampai Jual Rumah Warisan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

ED (53 tahun) warga Surabaya korban penipuan oleh TR, seorang oknum ASN Pemkot Surabaya, sampai menjual rumah warisan.

“Saya mendaftar untuk saya sendiri dan istri saya. Saat ditawari dan harus membayar Rp300 juta itu saya tidak punya uang. Saya jual rumah warisan,” ujarnya.

ED menyampaikan itu kepada suarasurabaya.net, Jumat (26/11/2021) malam.

Tidak hanya dirinya yang harus menjual rumah warisan, beberapa korban yang lain juga harus menjual mobil sampai menjual motor gede (moge).

“Korban yang lain itu ada yang menjual mobil dan moge. Tapi sayangnya mereka ini enggak mau diekspos di media massa, katanya malu,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, TR, ASN Pemkot Surabaya diduga menipu sembilan korbannya menjanjikan pekerjaan sebagai ASN Pemkot dengan membayar Rp150 juta.

Pemkot Surabaya sudah mengklarifikasi, TR memang merupakan seorang ASN Pemkot Surabaya. Namun, Pemkot Surabaya masih menunggu penyelidikan polisi untuk bertindak memberikan sanksi.

Sementara, pihak kepolisian menyatakan, mereka baru menerima laporan itu dan masih dalam tahap penyelidikan oleh Unit Tipikor Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Berdasarkan keterangan ED, modus TR dalam menjalankan aksi dugaan penipuan yang dia lakukan cukup meyakinkan, sehingga dirinya terperdaya.

“Dia itu mengaku dekat dengan orang BKD. Dia juga mengaku dekat dengan orang Kemendagri, karena dia mengaku menantu dari Pak Tito Karnavian,” ujar ED.

ED terperdaya oleh pengakuan TR itu. Selain itu, selama tiga bulan ED juga sempat menjalankan absensi kerja dari rumah dan mendapat gaji Rp4,7 jutaan.

Justru dari situlah dia iseng mengecek, siapa sebenarnya yang mentransfer gaji yang diterima. Setelah dia cek, ternyata itu merupakan akun pribadi TR.

ED pun langsung mengonfirmasi tentang perekrutan ASN itu ke BKD Pemkot Surabaya, karena sudah tiga bulan di absen via WhatsApp ke akun yang dia kira Kepala BKD.

“Ternyata itu bukan nomornya Bu Mia (Mia Shanti Dewi Kepala BKD Surabaya). Dan saat saya ke kantor BKD dinyatakan, perekrutan itu tidak pernah ada,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs