Sabtu, 27 April 2024

Pertama Kali Dalam Sejarah, Kota Surabaya Raih Penghargaan Udara Terbersih se-Asia Tenggara

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Bunga Tabebuya yang berkemakaran di ruas jalan Surabaya, Sabtu (15/5/2021) Foto: Humas Pemkot Surabaya

Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar. Dengan penghargaan ini, Surabaya diakui sebagai kota yang memiliki udara terbersih se-ASEAN atau Asia Tenggara.

Penghargaan yang pertama diraih sepanjang sejarah itu diterima langsung oleh Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya  dalam acara yang bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Seusai menerima penghargaan itu,  Eri Cahyadi mengatakan bahwa ada beberapa kategori dalam penghargaan ini, yaitu clean air, clean land, dan clean water. Sedangkan Kota Surabaya mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) di seluruh ASEAN.

“Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di Surabaya, sehingga kita mendapatkan penghargaan ini,” kata Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menerima penghargaan yang pertama diraih sepanjang sejarah bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/10/2021). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Menurutnya, penghargaan udara terbersih di tingkat ASEAN ini baru pertama diraih Kota Surabaya. Sebab, selama ini Surabaya belum pernah mendapatkan penghargaan semacam ini di tingkat ASEAN. “Baru tahun 2021 ini kita dapat penghargaan ini,” katanya.

Ia juga menjelaskan cara Surabaya dalam mengatasi emisi dan polusi udara. Salah satunya dengan cara memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu, pemkot juga selalu membuat inovasi yang terbaik demi masyarakat dan Kota Surabaya, baik dari sisi airnya, tanah, dan juga udaranya. “Itu kita kembangkan secara terus menerus,” tegasnya.

Eri Cahyadi mencontohkan sejumlah mangrove yang tersebar di beberapa titik di Kota Surabaya. Mangrove itu terus dikembangkan menjadi tempat wisata, sehingga itu dapat mengurangi polusi dan dapat mengangkat fungsi tanah menjadi lebih bagus, fungsi air menjadi lebih bagus dan melakukan beberapa treatment kepada airnya. “Itu yang terus kita lakukan dan itu Insyallah yang menjadi salah satu penilaiannya,” ujarnya.

Meski begitu,  Eri Cahyadi menegaskan bahwa sebenarnya tujuan utamanya bukan penghargaan. Tapi yang paling diinginkan adalah semua yang dilakukannya memberikan dampak untuk kesehatan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Surabaya.

“Sekali lagi tujuan utama bukan penghargaan, tetapi kita selalu ingin menjadikan yang terbaik untuk kebaikan masyarakat Kota Surabaya, apakah itu dari air, tanah, udara, dan itu kita kembangkan terus menerus,” tegas Eri Cahyadi. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs