Jumat, 19 April 2024

Pertimbangkan Ini Sebelum Memasukkan E-Sport ke Kurikulum Sekolah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Gelaran Esport Series 2. Foto: Humas Unitomo

Ismail Fahmi Founder Drone Emprit berpandangan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan jika e-sport akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.

“Kalau dimasukkan ke kurikulum, bagaimana menyiapkan orang tua dan mengontrol enviroment-nya? Ada penelitian di pergurusan tinggi di Amerika, ada banyak masalah untuk e-sport. Sekolah harus menyediakan psikolog dan siswa harus tetap olahraga agar kesehatannya tetap terjaga,” kata Fahmi kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (30/11/2021).

Fahmi menjelaskan, anak seharusnya diajari menjadi kreator, bukan pengguna e-sport. Namun, Indonesia masih lemah di semua tahapan kemampuan digital. Pertama, menjadi digital citizenship, bagaimana menggunakan internet dengan benar. Kedua, digital creativity menciptakan sesuatu seperti software, film. Ketiga, digital competitiveness yaitu membuat perusahaan supaya bisa bersaing dengan negara lain.

Maka, yang lebih penting adalah kemampuan digital citizenship harus diberikan sejak dini. Dimulai dari sekolah, paling tidak anak, guru, dan orang tua tahu menggunakan teknologi internet untuk mengembangkan dirinya dan tidak melakukan bullying

“Pernyataan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBeSI) kan untuk mereka yang punya bakat, jadi tidak harus masuk kurikulum. Bisa masuk ekstrakurikuler saja. Kalau training center untuk atlet nasional, bagus saja karena di internasional itu sudah jadi cabang olahraga,” ujarnya.

Pertimbangan lain mengapa sebaiknya e-sport jadi ekstrakurikuler menurut Fahmi adalah lemahnya pengawasan penggunaan gadget pada anak.

“Anak addicted gadget sudah banyak. Sekolah tidak mampu mengawasi ini. Orang dewasa yang sudah tahu batasannya masih butuh disiapkan enviroment, apalagi anak sekolah yang belum tahu batasannya,” ujarnya.

Soal kurikulum, Gisma Priyayuda, gamer e-sport di Malang mengatakan sebaiknya lebih ke kurikulum digital karena lebih luas, bukan hanya e-sport, termasuk skill untuk berkomunikasi banyak orang.(iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs