Jumat, 19 April 2024

Puskesmas Garda Terdepan Deteksi Dini Kanker di Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
drg Teguh Rahayu atau Yayuk Kepala Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Penanganan pasien kanker di Kota Surabaya dilakukan sejak dari Puskesmas sebagai garda terdepan. Mulai dari deteksi dini kepada wanita atau pasangan subur hingga penanganan dan pendampingan paliatif.

Di Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng misalnya, telah dibentuk Tim khusus penanganan kanker sejak empat tahun lalu.

“Tim khusus kanker ini melibatkan dokter, perawat, bidan, psikolog, ahli gizi, rehabilitasi, dan kader paliatif,” ujar drg. Teguh Rahayu Kepala Puskesmas Peneleh kepada suarasurabaya.net, Kamis (4/2/2021).

Yayuk panggilan akrab Teguh Rahayu ini mengatakan, deteksi dini pada kanker Serviks dilakukan pada semua wanita di masa pasangan usia subur. Sebelum pandemi Covid-19, pemeriksaan deteksi dini ini dilayani setiap hari. Tapi sejak Maret 2020 saat pandemi masuk Surabaya, mulai dibatasi.

“Kami menerapkan pembatasan dengan mengatur jadwal lebih rapi tentunya dengan protokol kesehatan,” katanya.

Pelayanan deteksi dini juga diperuntukkan untuk jenis Kanker Payudara. Pasien juga dilatih dengan diberikan formulir langkah pemeriksaan Sadari atau pemeriksaan payudara sadar diri (dengan meraba bentuk payudara, ada sakit atau tidak).

“Jika ditemukan kasus baru maka kami langsung mendata pasien lengkap dengan rekam medik atau gejalanya,” katanya.

Setelah itu kata Yayuk, petugas Puskesmas merujuk pasien tersebut ke RSUD dr Soewandhie, sebelum nantinya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo.

“Pasien kanker harus dirujuk lebih dulu ke RSUD Soewandhie karena tujuannya untuk merapikan data pasien dan monitoring nanti,” ujarnya.

Setelah pasien menjalani perawatan, Tim Puskesmas juga ikut bergerak melakukan pendampingan. Pendampingan kunjungan ke rumah pasien, membuatkan rujukan, mengirim suplemen susu, menanyakan keluhan pasien, hingga menguatkan secara psikologis dan spiritual.

“Kami juga memiliki 5 kader paliatif di lapangan. Mereka relawan yang kami bina untuk pendampingan pasien kanker,” katanya.

Pendampingan pasien kanker di masa pandemi Covid-19 diprioritaskan pada menjaga hidup sehat dan protokol kesehatan. Karena mengingat daya tahan tubuh penderita kanker lebih lemah daripada orang normal. Tes swab gratis juga diberikan bagi pasien yang ingin kontrol ke dokter atau menjalani kemoterapi.

“Kami melayani tes swab PCR gratis bagi penderita kanker saat akan kontrol,” katanya.

Di Hari Kanker Sedunia 4 Februari hari ini, tercatat 15 pasien kanker telah survive. Secara total kasus kanker yang masih dipantau oleh Puskesmas Peneleh sebanyak 65 pasien di tiga kelurahan.

“Keberhasilan pasien kanker yang survive karena kerja sama baik antara petugas dan pasien. Meski ada belasan yang sembuh, tapi kami tetap terus mendampingi mereka. Karena pendampingan paliatif itu hingga akhir hayat,” kata Yayuk. (bid/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs