Sabtu, 27 April 2024

Rayakan Pergantian Tahun dengan Bakar-bakaran

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
kalanganyar-sedati-ramai-orang-cari-ikan Situasi di Sentra Ikan Desa Kalanganyar, Sedati, Sidoarjo yang ramai orang membeli ikan, Jumat (31/12/2021) sore. Foto: tangkapan layar video dari Mirza via WhatsApp Suara Surabaya

Bakar-bakaran alias Barbecue atau Barbeque bisa dibilang sudah menjadi kebiasaan warga Indonesia saat perayaan malam pergantian tahun. Entah bersama keluarga, teman, atau bersama rekan-rekan kerja.

Agaknya, pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan bayang-bayang Virus Covid-19 Varian Omicron tidak membuat pupus semangat warga dalam merayakan pergantian tahun 2021-2022.

Mirza pengakses Suara Surabaya Media melaporkan, sentra ikan di Kalang Anyar, Sedati, Sidoarjo ramai pengunjung pembeli ikan pada Jumat (31/12/2021) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Dia menduga, para pengunjung ini sedang mencari ikan untuk bakar-bakaran. “Suasana di sentral ikan kalang anyar sedati. Hujan dan ramai pengunjung. Mencari ikan untuk persiapan malam tahun baru,” ujarnya via WhatsApp Suara Surabaya.

Ikan memang menjadi salah satu pilihan warga untuk meramaikan acara malam pergantian tahun. Bakar-bakaran ikan bagi sebagian warga di sekitar Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik, menjadi pelengkap suasana pergantian tahun.

Tidak hanya ikan, warga biasanya juga membeli jagung untuk dibakar, atau menyiapkan ayam untuk dipanggang dan sebagainya. Biasanya banyak hidangan yang tersedia dalam perayaan pergantian tahun ini.

Agaknya, acara bakar-bakaran berbagai makanan di rumah ini akan menjadi salah satu pilihan utama warga di sekitar Surabaya Raya. Sebab, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai larangan kegiatan yang berpotensi kerumunan di dalam kota.

Sejumlah alun-alun ditutup. Baik di Sidoarjo, Gresik, maupun di Surabaya. Sejumlah daerah yang biasa ramai saat malam pergantian tahun akan dijaga petugas gabungan.

Bakar-bakaran memang hampir seperti mentradisi. Sejumlah orang memilih aktivitas ini daripada harus keliling konvoi ke jalan karena dianggap lebih bermanfaat. Terutama untuk kembali mengakrabkan diri dengan keluarga.

Tapi sebenarnya, apakah tradisi bakar-bakaran ini memang sudah ada sejak lama? Tentu saja tidak. Karena seperti diketahui, bakar-bakaran yang diserap dari kata barbecue atau barbeque itu justru lebih dulu mentradisi di Amerika.

Menurut Planet Barbecue seperti dikutip CNN Indonesia, sejarah mencatat bahwa kata barbecue pertama kali muncul dalam catatan penjelajah Spanyol di Hindia Barat pada 1526.

Sejak itu, popularitas barbecue dengan daging babi dan sapi menyebar dengan cepat ke Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat.

Barbecue sempat populer di Amerika Serikat sejak zaman kolonial dan berkembang jadi budaya turun temurun. Bahkan, sebagaimana dilansir CNN Indonesia, pada 1650 silam, salah satu peraturan di Virginia melarang pelepasan senjata saat barbecue berlangsung.

Barbecue pun kerap identik dengan perayaan spesial, meriah, dan mewah untuk semua kalangan. Biasanya masyarakat memakai ayam untuk harga yang murah, ikan laut untuk yang lebih mahal, atau daging premium untuk kelas atas.

Globaliasi dan internet yang diduga membuat perayaan barbecue ini menyebar ke Indonesia dan menjadi salah satu kegiatan yang identik dengan perayaan besar, termasuk pergantian tahun baru.

Devie Rahmawati pengamat sosial dari Fakultas Vokasi Universitas Indonesia kepada CNN Indonesia mengatakan, hal itu merupakan kesuksesan budaya barat yang melalui lagu dan filmnya menyebar ke berbagai negara sampai ke Indonesia.

Masyarakat Indonesia, kata Devie, pada awalnya memaknai pergantian tahun baru secara spiritual. Namun, perkembangan budaya barat membuat masyarakat memodifikasi budaya tersebut.

Salah satu contoh bentuk lain menjelang perayaan pergantian tahun adalah seperti yang terjadi di Desa Wadungasih, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Lia Adji Suwito salah satu pengakses Suara Surabaya Media menyampaikan, Jumat sore sekitar pukul 15.49 WIB tadi, warga di desanya menggelar acara tabur ikan dan memancing bersama di sungai.

“Warga desa tabur ikan dan mancing sore ini bersama bapak lurah Desa Wadungasih, Buduran, min…,” ujarnya melalui WhatsApp.

Ini menunjukkan, selain bakar-bakaran, masih ada banyak perayaan pergantian tahun yang mungkin sudah mentradisi di berbagai daerah di Indonesia. Mungkin juga di Surabaya Raya. Kalau ada, jangan lupa sampaikan di kolom komentar.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
31o
Kurs