Selasa, 19 Maret 2024

Relawan Sebut Jumlah Korban Meninggal Masih Bisa Bertambah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto

Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (3/12/2021) lalu. Iqro Komandan Posko Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengatakan, jumlah tersebut masih bisa terus bertambah.

Ia mengatakan itu mengingat langkah-langkah evakuasi dan penyisiran belum menyeluruh akibat akses jalan dan jembatan yang rusak.

Iqro mencatat, update korban yang terkonfirmasi hingga Minggu (5/12/2021) sore adalah 13 korban meninggal dunia dan 57 orang mengalami luka bakar level 3, alias luka bakar parah.

Baca juga: 13 Orang Meninggal Dunia Akibat Erupsi Semeru

“Tadi pagi tim yang bertugas menyisir dan evakuasi warga menemukan jenazah-jenazah yang belum sempat menyelamatkan diri. Jadi semestinya (korban) bertambah,” tambahnya.

Selain itu, beberapa sopir truk penambang pasir juga masih dalam pencarian. Di lokasi penambangan, terlihat truk bederet-deret tertimbun abu vulkanik dan hanya terlihat atapnya saja.

Namun, pihaknya belum mengetahui, apakah sopir ikut tertimbun atau sudah melarikan diri.

“Belum menggali apakah ada sopir di dalam karena banyak, berderet cuma keliatan atapnya. Kami duga sopir sudah melarikan diri. Cuma ada laporan beberapa sopir belum ditemukan,” kata Iqro.

Baca juga: BPBD Lumajang: Erupsi Semeru Kali Ini seperti 2020 Lalu

Berdasarkan informasi yang ia terima, warga memang tidak mendapatkan informasi jika Gunung Semeru akan erupsi. Apalagi, erupsi Semeru berlangsung dengan cepat dan membuat warga berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada warga yang tidak sempat menyelamtkan diri dan akhirnya tertimbun abu vulkanik.

Baca juga: Mayoritas Korban Erupsi Semeru Alami Luka Bakar dan Sesak Napas

Menurut Iqro, erupsi Semeru kali ini lebih besar dan daerah yang terdampak lebih luas dibanding erupsi yang terjadi pada Desember 2020 lalu.

“Ini tidak terduga. Desa Sumberwuluh yang lokasinya cukup jauh dan biasanya tidak terdampak, kena juga. Mungkin setelah ini muncul kesaran warga agar saat terjadi erupsi, mereka tidak langsung memvideokan tapi menyelamatkan diri terlebih dahulu,” ujarnya.(tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 19 Maret 2024
31o
Kurs