Minggu, 5 Mei 2024

Waspadai 9 Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
dr Nareswari Imanadha Cininta Marcianora, SpOG dari Himpunan Kedokteran Fetomaternal Surabaya. Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Kehamilan merupakan kebahagiaan bagi pasangan yang menginginkan keturunan, sebagai calon ibu perlu mengetahui mana kondisi yang normal dan mana yang berbahaya. Salah satu kondisi yang hanya terjadi pada saat kehamilan adalah preeklamsia.

“Hingga saat ini, belum ditemukan terapi ataupun obat untuk preeklampsia. Satu-satunya cara untuk menghentikan proses hipertensi dan kerusakan organ, adalah dengan menyegerakan persalinan, sehingga sumber racun (toksin) yang berasal dari plasenta tadi dapat dilahirkan, diselesaikan, dan dampak kerusakan organ Ibu hamil dapat dihentikan,” jelas dr Nareswari Imanadha Cininta Marcianora, SpOG dari Himpunan Kedokteran Fetomaternal Surabaya, dalam diskusi virtual memperingati Hari Preeklampsia yang jatuh pada hari ini, Sabtu (22/5/2021).

Preeklamsia merupakan salah satu kondisi yang bisa mengancam ibu dan bayi. Bisa dikenali tanda dan gejalanya. Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

Kebanyakan dari pasien yang mengalami preeklampsia tidak akan memberikan keluhan apapun. Oleh karena itu, ibu hamil wajib memeriksakan tekanan darah secara rutin, agar mengetahui secara dini jika didapatkan hipertensi.

“Jika ibu hamil sudah merasakan keluhan seperti pusing, pandangan kabur atau nyeri ulu hati dan sesak, umumnya kondisi ini identik dengan preeklampsia yang berat, yang kemungkinan besar berdampak pada komplikasi, kecacatan atau bahkan kematian bagi ibu dan janin,” katanya.

Dokter Nareswari Imanadha Cininta mengatakan, meski belum dapat diterapi, preeklampsia dapat diprediksi melalui 9 gejala berikut:

1. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
2. Memiliki riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
3. Memiliki penyakit tertentu: diabetes, gangguan ginjal dan penyakit autoimun seperti lupus, antifosfolipid
4. Obesitas (indeks masa tubuh kurang lebih 30 kg/m2)
5. Riwayat keluarga menderita preeklampsia
6. Hamil kembar dua atau lebih
7. Hamil pertama kali
8. Jarak kehamilan terakhir kurang lebih 5 tahun
9. Berusia di atas 40 tahun

Jika ibu hamil mengalami hal tersebut sebaiknya segera melakukan skrining risiko, melalui tenaga kesehatan tempat pasien tersebut melakukan kontrol kehamilan (Act now, screen now), agar komplikasi dari preeklamsia dapat dicegah. (man/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
29o
Kurs