Rabu, 1 Mei 2024

Whisnu: PPKM di Surabaya Efektif

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Wisnu Sakti Buana Plt Wali Kota Surabaya di sela meninjau Museum Olahraga, Senin (1/2/2021). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya mengklaim penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya cukup efektif menekan angka kasus Covid-19. Hal ini berbeda dengan ungkapan Joko Widodo Presiden kemarin yang menyatakan PPKM di Jawa-Bali tidak efektif.

Wisnu Sakti Buana Plt Wali Kota Surabaya di sela meninjau Museum Olahraga, Senin (1/2/2021) mengatakan, PPKM berjalan efektif, hanya saja butuh pengetatan lagi.

“Kalau kemarin saya ketemu Pak Wamenkes Surabaya sudah zona kuning, bagi Surabaya sih efektif,” ujar Whisnu.

Hanya saja menurut Whisnu, ada beberapa sektor yang perlu lebih diperketat lagi. Seperti sektor pasar tradisional yang diperlukan membuka posko Satgas Covid-19 di sekitar pasar tradisional. Karena kawasan pasar dinilai titik kerumunan yang paling krusial.

Selama PPKM berlangsung tiga pekan ini, Whisnu menyebut angka penurunan Covid-19 di Surabaya sudah menurun secara signifikan. Angka kasus menurun hingga 20 pasien per harinya.

“Ada penurunan signifikan dalam minggu kemarin memang. Jadi sebelumnya kita tambahan bisa di atas 100-an, kemarin sudah di bawah 80-an,” ujarnya.

Tidak hanya itu kata Whisnu, angka kematian juga sudah turun. Meski begitu, Pemkot Surabaya terus berupaya menekan jumlah kematian pasien Covid-19.

“Memang sudah menurun, cuman kita coba semakin menekan. Karena kalau dengan donor plasma konvalesen semakin masif itu kan juga akan menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Itu memang sangat dibutuhkan bagi penderita dalam kategori sedang dan berat. Kita akan mempercepat antibodinya muncul,” jelasnya.

Selain bertumpu pada PPKM, Pemkot juga berharap besar kepada kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan. Kini 3M juga telah ditambah menjadi 5M, menghindari kerumunan dan meminimalisasi mobilitas.

“Ini yang perlu kita tekankan ke masyarakat, jangan pernah lengah dan lelah untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kuncinya di sana. Sama anti bodi yang harus kita kuatkan, salah satunya dengan makan yang cukup. Ini kita pantau terus jangan sampai ada warga Surabaya yang tidak bisa makan. Nah ini yang akan kita bantu,” katanya. (bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
30o
Kurs