Jumat, 29 Maret 2024
Hari Disabilitas Internasional

Bermain Engkle dan Belajar Tali Temali di Hari Disabilitas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Sejumlah anak penyandang disabilitas ikut bermain bersama saat kegiatan Setara Di Ruang yang Sama memperingati hari disabilitas internasional, Minggu (4/12/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Disabilitas Berkarya dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional menggelar acara bersama penyandang disabilitas di UPTD Kampung Anak Negeri, Kalijudan, Surabaya pada Minggu (4/12/2022).

Dalam acara yang mengangkat tema ‘Setara di Ruang Yang Sama’ itu menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak penyandang disabilitas oleh Komunitas Kampoeng Dolanan.

Mustofa Sam Ketua Komunitas Kampoeng Dolanan mengatakan, tidak ada kesulitan saat mengajari anak-anak tersebut bermain permainan tradisional.

“Karena anak-anak itu senang dengan bermain, mereka punya aturan sendiri dengan permainan. Mungkin yang jadi pandangan orang sulit adalah karena kita membakukan peraturan dari permainan itu, padahal permainan tradisional itu sangat fleksibel tergantung kesepakatan pemainnya,” ujarnya saat ditemui suarasurabaya.net, Minggu pagi.

Permainan tradisional, lanjutnya, adalah bahasa komunikasi yang universal sehingga dapat dimainkan oleh semua orang termasuk anak penyandang disabilitas.

“Misal kaya engkle tadi, engkle ini dicontohkan lompat dari satu kotak ke kotak yang lain, kemudian mereka mempraktekkannya, itu adalah bahasa-bahasa yang menurut saya universal, jadi dapat tersampaikan dengan mudah ke mereka,” kata Cak Mus sapaan akrab Mustofa Sam.

Omay salah satu anak penyandang disabilitas bermain lompat tali saat kegiatan Setara Di Ruang yang Sama memperingati hari disabilitas internasional, Minggu (4/12/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Antusiasme anak-anak penyandang disabilitas saat diajak bermain permainan tradisional sangat tinggi. Beberapa anak berebut untuk mencoba memainkan permainan mulai dari engkle gunung, engkle pesawat, lompat tali, egrang bambu dan balap karung. Omay salah satu penyandang disabilitas yang ikut memainkan lompat tali terlihat sangat gembira sembari mengeluarkan gaya buatannya.

“Kebetulan ini sudah kegiatan yang kesekian kali bersama mereka, jadi mereka sudah mengenal permainan yang saya bawa. Terus secara antusias mereka sangat antusias sekali bahkan mengeluarkan gaya macem-macem. Pada dasarnya mereka senang dengan bermain,” ucapnya.

Cak Mus berharap kedepan semakin banyak orang-orang yang peduli dengan permainan tradisional, bukan hanya ucapan tetapi juga dari perbuatan.

“Kepedulian itu adalah mengenalkan permainan tradisional, mengajak anak-anak untuk bermain dan mendampingi mereka untuk bermain,” tutup Cak Mus.

Kirun salah satu anak penyandang disabilitas belajar membuat gelang tali paracord dipandu oleh Brabro saat kegiatan Setara Di Ruang yang Sama memperingati hari disabilitas internasional, Minggu (4/12/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Selain itu anak-anak juga diajarkan membuat keterampilan tali-temali paracord bersama Brabro.id.

Yus Purnama Founder Brabro.id menyebut hal itu bertujuan untuk melatih kemampuan motorik pada anak penyandang disabilitas.

“Teman-teman dari anak disabilitas itu memang selalu welcome sama kita. Saya senang antusias mereka sangat baik. Ini bisa menjadi pembelajaran secara motorik buat mereka,” kata Yus.(gat/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs