Jumat, 29 Maret 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga Enam Meter di Perairan Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Gelombang laut tinggi. Grafis: suarasurabaya.net

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan Indonesia.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Dia mengatakan, faktor pemicu terjadinya gelombang tinggi adalah arah angin.

Indonesia bagian utara dominan arah angin bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan bagian selatan bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna dan perairan barat Kepulauan Mentawai.

Dia melanjutkan, kondisi itu berpeluang meningkatnya gelombang tinggi setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat dan timur Pulau Simeulue, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Di perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan barat Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias-Lampung, Samudra Hindia Selatan Jawa berpotensi terjadi gelombang tinggi dengan kisaran 2,5-4 meter.

Sedangkan, gelombang yang sangat tinggi dengan kisaran 4-6 meter diprediksi terjadi di Laut Natuna Utara.

“Gelombang tinggi itu berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 12-13 Desember 2022,” kata Eko Prasetyo.

Untuk itu, dia meminta agar sektor pelayaran perlu memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Lalu, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).(ant/tik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs