Sabtu, 20 April 2024

BRIN: Ratusan Ribu Virus pada Mamalia dan Burung Belum Terungkap, Waspadai Penyakit Infeksi Baru 

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi, varian Omicron. Foto: Reuters

Ratih Asmana Ningrum Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta untuk mewaspadai penyakit infeksi yang baru karena berdasarkan literatur, ada 1,7 juta virus yang belum terungkap pada mamalia dan burung, dan 827.000 virus di antaranya dapat menginfeksi manusia.

Oleh karena itu, melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati menjadi krusial untuk mencegah penyakit bahkan pandemi di masa depan.

“Fungsi ekosistem mirip dengan tubuh manusia. Ketika mereka sehat, mereka lebih tahan terhadap penyakit. Tetapi ketika hutan dan ekosistem alami lainnya rusak, maka satwa liar dipaksa untuk melakukan kontak lebih dekat dengan hewan ternak dan manusia. Ini menciptakan kondisi bagi penyakit untuk menyebar cepat,” ujarnya pada Rabu (2/11/2022), seperti dikutip dari Antara. 

Ia juga menambahkan, penyakit menular meningkat seiring dengan terjadinya perubahan iklim.

“Perubahan iklim sangat berdampak pada lingkungan sehingga secara langsung mempengaruhi sektor kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa munculnya penyakit menular meningkat seiring dengan perubahan iklim,” kata Ratih.

Penyakit-penyakit menular yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim meliputi antara lain zika, malaria, demam berdarah, influenza, ebola dan Covid-19, serta utamanya adalah zoonosis, yang diperantarai vektor.

Ratih mengatakan penyebab timbulnya perubahan iklim menjadi penyebab timbulnya penyakit, terutama penyakit infeksi. Sehingga, munculnya penyakit infeksi dan bahkan pandemi sepenuhnya didorong oleh aktivitas manusia.

Menurut dia, perubahan cara manusia menggunakan lahan, produksi dan konsumsi yang mengganggu alam dapat mengganggu ekosistem dan meningkatkan kontak antara satwa liar, ternak, patogen, dan manusia sehingga timbul penyebaran penyakit. Kontak tersebut memungkinkan patogen untuk menyeberang antar spesies dan menyebar dengan cepat.

Ratih menuturkan konsep one health harus direalisasikan di mana ketika lingkungan dan hewan sekitar manusia sehat, maka manusia juga sehat. Selain itu, kesiapsiagaan melawan penyakit dan bahkan pandemi juga penting untuk menyelamatkan kehidupan di masa depan.

“Yang bisa dilakukan adalah bagaimana menjaga ekosistem bersama. Upaya ini penting dilakukan dan melibatkan banyak pihak, mulai dari tingkat paling bawah, yaitu keluarga sampai tingkat global,” tuturnya.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
31o
Kurs