Minggu, 28 April 2024

Dokter Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks karena Infeksi Rahim Tak Bergejala

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Virus HPV penyebab kasus kanker serviks.

Deteksi dini untuk mencegah kanker serviks penting karena infeksi pada rahim tidak menimbulkan gejala, kata dr. Cindy Rani Wirasti, Sp.O.G., spesialis kandungan dan ginekologi anggota dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.

“Serviks (leher rahim) tidak punya saraf, kalau terinfeksi tidak sakit dan tidak bergejala,” jelas Cindy di Jakarta, Rabu (2/11/2022) mengutip Antara.

Ia menjelaskan, leher rahim berada di dalam tubuh antara vagina dan rahim, sehingga sulit untuk mengetahui gejala kanker serviks secara kasat mata kecuali stadium sudah lanjut. Gejala kanker serviks stadium lanjut di antaranya adalah keluar darah saat berhubungan seksual dan keputihan yang bercampur darah.

“Keputihan saja bukan gejala kanker serviks, tapi kalau keputihan bercampur darah hati-hati,” kata dia.

Bagi perempuan yang belum aktif secara seksual, virus penyebab kanker serviks yang disebut human papillomavirus (HPV) tidak bisa masuk ke leher rahim karena terhalang oleh selaput dara.

Namun, ia mengatakan bahwa human papillomavirus (HPV) adalah virus yang ada di mana-mana dan bisa menyebabkan berbagai penyakit, bukan cuma kanker serviks, tetapi juga kutil kelamin, kanker anal, kanker vagina, kanker orofaring, kanker penis dan kanker vulva. Ada beberapa tipe HPV, pada tipe yang berisiko tinggi seperti tipe 16 dan 18, HPV bisa menyebabkan kanker leher rahim.

Virus ini dapat menular melalui HPV, yang bisa ditularkan jika terjadi kontak kulit-ke-kulit di area genital, baik itu rute seksual maupun non seksual yang ditularkan ibu kepada anak.

Ketika ada infeksi virus, kanker tidak terjadi secara serta merta. Cindy mencontohkan, bila seorang remaja yang aktif melakukan hubungan seksual kemudian terpapar HPV, kanker serviks dapat muncul ketika usianya sudah dewasa.

Ia mengajak masyarakat untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV yang bisa melindungi seseorang dari HPV tipe 16 dan 18, sebagian besar penyebab kanker serviks, dan tipe 6 dan 11 yang jadi penyebab kutil kelamin.

“Vaksin membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus sehingga tidak sampai menimbulkan kanker serviks dan kutil kelamin,” ujar dia.

Pemerintah menargetkan anak perempuan usia kelas 5 SD dan 6 SD sebagai penerima vaksinasi HPV yang masuk ke dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (SD). Vaksinasi HPV diberikan pertama kali untuk anak usia kelas 5 SD dan dosis kedua diberikan setahun kemudian.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
32o
Kurs