Jumat, 26 April 2024

Lansia Surabaya Peragakan Busana Adat, Rayakan Hari Lanjut Usia Nasional

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Paling depan, Mamik, lansia 60 tahun warga Genteng Surabaya berkostum adat Toraja peserta fashion show dalam rangka HLUN oleh BKKKS Jatim, Sabtu (4/6/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kalimat “usia hanyalah angka” sangat cocok untuk menggambarkan 40 wanita lanjut usia (lansia) warga Surabaya, yang begitu semangat mengikui fashion show yang digelar Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Sabtu (4/6/2022).

Bertempat di Gedung Utama BKKKS Jatim, ke-40 lansia dari berbagai kecamatan di Surabaya menunjukkan kebolehannya dalam catwalk sambil memperagakan busana adat maupun gaun kebaya yang digunakannya. Tidak hanya berlenggak-lenggok, para Lansia tersebut juga berjoget diiringi lagu-lagu daerah di sepanjang fashion show.

Kegiatan tersebut semakin meriah karena sorak-sorai penonton yang mayoritas juga didominasi lansia. Para penonton tertawa lepas sambil mengabadikan tampilan para peserta yang seringkali mengundang gelak tawa.

Seluruh peserta tampil dengan percaya diri, salah satunya Mamik, lansia 60 tahun warga Genteng Surabaya yang memakai kostum adat Palembang. Kehebohan pakaian dan aksesoris yang digunakannya mengundang tepuk tangan penonton. Begitu juga ketika sebisa mungkin ia melakukan catwalk meski kesusahan karena semasa muda tidak pernah menjadi model.

“Nggak saya nggak pernah jadi model, ini ikut-ikut aja,” kata Mamik kepada suarasurabaya.net sesaat sebelum gilirannya tampil.

Berbeda dengan Roosje, wanita pra lansia 56 tahun warga Benowo Surabaya keturunan Belanda yang sejak muda menjadi model serta mengajar di sekolah model R3 Entertainment miliknya. Lansia yang memakai kostum adat Toraja itu juga sangat mengapresiasi langkah BKKKS Jatim, yang menyelenggarakan acara untuk lansia.

“Ini amat sangat memberi warna baru untuk lansia agar terus berkarya dan beaktivitas. Karena agar lansia tidak amnesia dini, maka perlu terus bergerak dan berpikir,” ujar Roosje.

Sepanjang gelaran fashion show, aksi-aksi lucu yang secara tidak sengaja dilakukan oleh para peserta menciptakan suasana keseruan tersendiri. Namun perlombaan tetaplah harus ada pemenang. Sehingga penilaian oleh para juri harus tetap sesuai kriteria.

Peserta lansia saat catwalk fashion show dalam rangka HLUN oleh BKKKS Jatim, Sabtu (4/6/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

“Pesertanya semuanya percaya diri dalam HLUN hari ini, itu membuat penampilan mereka prima dan keren. Salah satu kriteria menang yaitu kesesuaian kostum, make up, dan penampilan mereka sendiri,” ujar Nunky Jayanti Putri, Putri Indonesia Jawa Timur 2008 yang menjadi juri fashion show.

“Kalau melihat peserta hari ini, meski lansia tapi cukup ekspresif. Bahkan ada yang kriterianya memenuhi untuk lomba fashion,” tambah Arif Santoso, juri lainnya.

Fashion show yang diikuti 40 peserta usia antara 60-81 tahun itu, dipilih 10 pemenang dengan juara 1-3, juara harapan 1-3, dan 4 juara kategori. Mereka yang terpilih adalah yang dinilai memenuhi kriteria penilaian fashion show.

“Ini lomba fashion show, jadi yang menari tidak dijuarakan. Ada 10 juara, yang 4 di antaranya juara kategori,” jelas Arif.

Sementara Pinky Saptandari Ketua Umum BKKKS Jatim juga menyetujui pernyataan serupa. Pemberian support moral kepada para lansia melalui kegiatan ini dianggap sangat penting untuk agar semangat mereka tetap terjaga.

“Intinya kita memberi ruang untuk para lansia unjuk kebolehan potensi mereka serta berbahagia bertemu dengan sesama lansia dan masih produktif,” tandasnya. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs