Jumat, 26 April 2024

Lantik 11 Dokter Baru, Unusa Sudah Hasilkan Total 101 Dokter

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pelantikan dan Sumpah Dokter ke 5, Periodes Oktober 2022 FK Unusa. Foto: Humas Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali melantik dan mengambil sumpah sebelas dokter baru, Rabu (12/10/2022) siang. Dengan pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut, kini Unusa telah meluluskan sebanyak 101 dokter.

Nur Azizah, Ketua Program Studi Profesi Dokter dalam sambutannya mengatakan Fakultas Kedokteran (FK) Unusa telah berhasil meluluskan 101 dokter, dengan predikat terbagus, karena persen mahasiswa yang lulus first-taker, lulus saat pertama kali mengikuti uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter (UKMPPD) mencapai di atas angka 80 persen. Di mana UKMPPD menjadi tolok ukur keberhasilan dan mutu pembelajaran di Fakultas Kedokteran dan menentukan penilaian akreditasi.

Pelantikan dan Sumpah Dokter ke-5, Periode Oktober 2022 FK Unusa. Foto: Humas Unusa

“Dari angkatan 2014 dan 2015 atau angkatan pertama dan kedua FK Unusa lulus first-taker sebesar 96%,” katanya pada keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (12/10/2022).

Sementara itu Handayani, Dekan FK Unusa dalam sambutannya mengingatkan bahwa mulai hari mereka sudah resmi menyandang gelar dokter. Gelar akademik yang dicita-citakan banyak orang, telah diraih dengan penuh perjuangan, kelelahan, doa dan airmata. Terhitung hari ini, 11 dokter tersebut menjadi bagian dari tenaga dokter Indonesia, yang memikul tanggung jawab besar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama pada komunitas pondok pesantren di seluruh pelosok negeri.

Pelantikan dan Sumpah Dokter ke-5, Periode Oktober 2022 FK Unusa. Foto: Humas Unusa

“Saya ingin berpesan tetaplah mengingat momen hari ini saat saudara mengucapkan sumpah dokter dengan penuh khidmat, sumpah yang hanya diucapkan satu kali seumur hidup. Semoga saudara semua dapat melaksanakan sumpah yang diucapkan hari ini, menjadi dokter yang profesional dan rahmatan lil alamin, mengharumkan nama FK Unusa di mana pun saudara berada,” ujar Handayani.

Dikatakannya, sebagai dokter baru mungkin ada saatnya perasaan bimbang, baik dalam hal profesi maupun karir. Berkenaan dengan itu, mereka disilakan berkonsultasi dengan para dosen dan jika perlu juga dengan pimpinan.

Ikatan Alumni FK Unusa perlu terus menjaga silaturahmi dan berkomunikasi dengan institusi, menyusun kegiatan positif untuk terus update ilmu pengetahuan dan juga berbagai peluang dalam pendidikan lanjut dan pengembangan karir.

“Jangan pernah berhenti dan teruslah belajar sepanjang hayat dikandung badan, karena ilmu pengetahuan di dunia kedokteran terus menerus berkembang dengan sangat cepat. Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang luar bisa dalam kehidupan, termasuk dalam bidang kedokteran, maka para dokter perlu memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujar Dekan FK Unusa itu.

Olivia Indira Sofyan, salah satu peserta pelantikan dan pengambilan sumpah yang memperoleh nilai tertinggi dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) batch Agustus 2022 mengatakan, dukungan suami serta anak semata wayang membuat dirinya memiliki motivasi untuk lolos UKMPPD tanpa harus mengulang.

Ia mengaku sebelum menjalani UKMPPD, dirinya sempat jauh dari anaknya, Xavena Magna Linarto (2,5 tahun). Kurang lebih dua minggu dirinya memilih untuk fokus dalam mempersiapkan UKMPPD tersebut.

“Saat itu keluarga saya yang pasti mendukung dan menemani putri saya, jadi fokus saya untuk belajar,” terang wanita berusia 24 tahun itu.

Meskipun berjauhan, Olivia mengaku jika selama mempersiapkan uji kompetensi profesi itu dirinya beberapa kali kesulitan belajar.

“Kalau sudah stres dan susah belajarnya saya memilih lari dari kamar untuk nemui anak dan memeluk dia dan ajak main sebentar lalu kembali lagi belajar. Saat kumpul sama anak itu seperti ada energi tambahan baru ke saya, jadi semakin semangat,” ucapnya.

Istri dari Nova Yundiarto itu juga mengingat perjuangannya saat hamil serta harus menjalani pendidikan profesi dokter. Di mana dirinya harus menjalani coas di rumah sakit di Lawang dengan kondisi kehamilan yang sudah cukup besar.

“Paling berat karena setiap hari saya harus Surabaya ke Lawang setiap hari, tetapi dapat dukungan suami itu membuat saya berusaha untuk bisa kuat menjalani pendidikan saya ini,” ujar Oliv.

Memperoleh nilai tertinggi UKMPPD, Oliv ingin melanjutkan internship serta menjadi ibu yang baik untuk putri kecilnya.

“Yang pasti dijalani dulu internship dan belum kepikiran mau melanjutkan ambil spesialis apa tidak, dan ingin menemani putri saya dulu,” tutupnya.(rum/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs