Minggu, 5 Mei 2024

Pakar: Tidak Menggunakan Semprotan Pewangi Ruangan Bentuk Investasi Pada Bumi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Suparto Wijoyo Pakar Hukum Lingkungan Universitas Airlangga mengatakan, Hari Bumi Sedunia yang dirayakan tiap tanggal 22 April seharusnya menjadi momentum bagi manusia untuk refleksi diri.

Ini karena kata Suparto, apa yang terjadi dan dirasakan tentang perubahan bumi adalah produk dari perilaku manusia sebelumnya.

“Yuk kita sudi mendengar suara bumi karena bumi ini sedang merintih, sedang gelisah. Kegelisahannya adalah berupa panas bumi yang makin tinggi, temperatur udara makin naik. Sekarang anda boleh ke Malang, Pujon, Trawas ke manapun tambah panas. Itu sebuah realita karena kita turut andil bagian dalam proses pemanasan global, pembuangan emisi. Kita ini potential polluter atas terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global,” kata Suparto saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (22/4/2022).

Untuk membantu mengurangi beban bumi, ada beberapa hal kecil yang menurut Suparto bisa dilakukan oleh manusia. Mulai dari tidak menggunakan semprotan pewangi ruangan, memastikan kendaraan nol emisi karbon hingga investasi oksigen.

“Mulai di rumah, kita sudah tidak memakai pewangi ruangan yang disemprot karena itu juga berpengaruh secara akumulatif pada bumi, karena ada satu zat yang tidak menguntungkan bagi ekosistem iklim. Pakai saja pengharum alami seperti bunga melati atau bunga sedap malam,” terangnya.

Kemudian tentang nol emisi karbon kendaraan, menurut Suparto emisi atau gas buang kendaraan bermotor pasti berpengaruh pada tatanan iklim.

Sedangkan terkait investasi oksigen bisa dilakukan dengan menanam pohon.

“60 liter oksigen yang kita butuhkan berasal dari 5 tegakan pohon. Kalau di rumah ada dua anggota keluarga, berarti anda butuh 10 pohon. Kalau di Surabaya ada tiga juta penduduk dikali 5, berapa juta pohon yang dibutuhkan? Itu kalkulasi matematika ekologinya. Itu makanya kenapa UU Kehutanan dan UU Konservasi Ekosistem Hayati memberikan 20 persen ruang terbuka hijau untuk cadangan oksigen,” pungkasnya.(dfn)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
25o
Kurs