Jumat, 26 April 2024

Pemprov Jatim Prioritaskan Keselamatan dan Perlindungan Pengungsi APG Semeru

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim (kiri) dan Thoriqul Haq Bupati Lumajang (kanan) waktu meninjau lokasi terdampak APG Semeru, Senin (5/12/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memprioritaskan keselamatan dan perlindungan kepada ribuan pengungsi awan panas guguran (APG) Semeru.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan bahwa kebutuhan logistik maupun kesehatan para pengungsi juga harus tercukupi dengan baik.

Karena pascakejadian, pihaknya langsung menerjunkan Tim Kesehatan dan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk menguatkan titik-titik pengungsian, terutama dari sisi evakuasi dan logistik.

“Kita bersama-sama membangun sinergi agar penanganan berjalan baik. Mohon semua pihak bergerak saling gotong royong, karena masih ada potensi keluarnya material Gunung Semeru,” kata Khofifah waktu meninjau lokasi pengungsian, Senin (5/12/2022).

Sebagai informasi, hari ini Khofifah bersama jajaran Forkopimda Jatim dan Kabupaten Lumajang meninjau kondisi pengungsian dan sejumlah daerah terdampak untuk memastikan proses evakusi dan penanganannya berlangsung dengan baik.

Dalam upaya penanganan proses evakuasi, pihak Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang untuk mendirikan dapur umum supaya kebutuhan makanan tercukupi.

“Sesuai koordinasi Tim Kesehatan Pemprov fokus di Pronojiwo dan Tim dapur umum dari BPBD juga disiapkan di Pronojiwo. Meskipun dapur umum dari BPBD Provinsi disiapkan di Candipuro ini,” katanya.

Selain itu, Khofifah juga mendatangi beberapa lokasi seperti Kantor Balai Desa Penanggal serta Jembatan Kajar Kuning Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Gubernur Jatim tersebut meminta semua elemen untuk bergerak bersama saling membantu dan bergotong royong, karena masing-masing memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Dirinya juga mengapresiasi masyarakat di kawasan terdampak yang sangat tanggap terhadap bencana sehingga melakukan evakuasi secara mandiri.

“Seperti masyarakat yang ada di pengungsian di balai desa ini. Masyarakat di sini sudah sangat mengenali kapan harus melakukan evakuasi dan hal ini menjadi penting,” kata Khofifah.

Waktu berada di Balai Desa Penanggal, pihak Pemprov turut menyerahkan bantuan korban bencana kepada Bupati Lumajang yakni berupa Beras 1.000 kilogram (@ 65 kilogram reguler), mie instan 50 karton, minyak goreng 200 liter, masker kain anak 4.000 pcs, masker kain dewasa 6.000 pcs, masker medis 10.000 pcs.

Selanjutnya, selimut 100 pcs, kasur lipat 50 pcs, bantal 50 pcs, pakaian perempuan 50 paket, pakaian laki-laki 50 paket, air mineral 35 karton, sabun detergen 1 karton, sabun mandi 2 karton, sarden 200 kaleng, gula 200 kilogram, dan terpal 50 pcs.

Sementara itu, Thoriqul Haq Bupati Lumajang mengatakan kondisi masyarakat pada hari ini relatif lebih aman.

Meskipun status yang dikeluarkan PVMBG masih level IV (status awas). Namun langkah penanganan pengungsi terhadap masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.

“Termasuk juga antisipasi kalau adanya curah hujan tinggi terutama di puncak Semeru, karena di atas masih ada potensi APG yang potensinya akan menurunkan lahar dingin,” kata Thoriq.(wld/rum/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs