Senin, 20 Mei 2024

Petugas Gabungan Gelar Rekonstruksi di Rumah Ferdy Sambo

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Polisi berjaga di depan rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo Kadiv Propam Polri pascaperistiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Foto: Antara

Polri melaksanakan rekonstruksi atas kasus yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo Kadiv Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia non-aktif, di Komplek Polisi Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).

Irjen Pol Dedi Prasetyo Kadiv Humas Polri mengatakan, rekonstruksi dilaksanakan Polda Metro Jaya untuk kasus dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan terhadap P, istri Sambo.

“Betul dilaksanakan rekonstruksi oleh penyidik Polda Metro Jaya melibatkan Inafis, Laboratorium Forensik, dokter kepolisian dan gabungan penyidik. Tindak lanjut dari prarekonstruksi di Polda Metro Jaya sekarang dilakukan di TKP agar proses pembuktian secara ilmiah untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi,” kata Prasetyo, saat dikonfirmasi Antara.

Menurut jenderal bintang dua itu, pelibatan tim gabungan penyidik itu bertujuan agar kasus dapat dibuktikan secara ilmiah.

Sementara itu, rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) hari ini merupakan tindak lanjut dari prarekonstruksi oleh Polda Metro Jaya sehari sebelumnya.

Dalam kasus Brigadir J, Polri menyidik tiga kasus yang dilaporkan, pertama kasus dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan yang dilaporkan P ke Polda Metro Jakarta Selatan usai insiden pada Jumat (8/7/2022). Kasus itu sudah naik tahap penyidikan dan penanganan perkara ditarik oleh Polda Metro Jaya.

“Penanganan kasus kejadian di Duren Tiga diambil alih polda metro jaya. Kenapa hal ini dilakukan? Karena di Polda Metro Jaya penyidik-penyidiknya mungkin lebih berpengalaman,” kata dia, kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Sementara itu, kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J ditangani Direktorat Tindak Pidana Umum Kepolisian Indonesia yang saat ini sudah naik ke tahap penyidikan.

Keluarga Bgrigadir J menemukan kejanggalan atas tewasnya putra mereka, karena di tubuhnya selain ditemukan tujuh luka tembakan juga terdapat sayatan-sayatan, luka memar dan jari tangan rusak. Keluarga juga sempat dilarang keras membuka peti jenazah saat peti itu tiba di rumah duka.

Keluarga Brigadir J menduga putranya tewas karena dibunuh dan mendesak autopsi ulang.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
32o
Kurs